Galdys meninggalkan restoran dengan perasaan yang mendongkol. Ia berjalan menuju ke mobilnya yang terparkir. Dibukanya pintu mobil dengan kasar dan di henyakkanya badannya di atas kursi kemudi. Di pukulnya setir kemudi dengan kasar, “Aku akan mencari cara untuk memisahkan Kris juga Sarah, mereka tidak boleh bersatu,” gerutu Gladys dalam hatinya. Di lain tempat, pesawat yang ditumpangi Dodi baru saja mendarat. Ia duduk di lobi bandara menunggu mobil jemputannya tiba. Diambilnya gawai miliknya, Ia lalu menghubungi sepupunya, Kris. Kris yang sedang makan siang bersama dengan Sarah mengabaikan gawainya yang terus menerus berdering. “Mas, diangkat tuh telponnya berdering terus-menerus, barangkali aja penting,” ucap Sarah kepada Kris. “Telpon dari Dodi, palingan juga Ia mau ngab