Kesalahan Sarah
Kris membanting berkas yang ada di tangannya, lagi-lagi sekretarisnya yang baru membuat kesalahan. Kali ini kesalahan yang dilakukan sekretarisnya itu membuat ia mengalami kerugian jutaan dollar. Meski tidak membuat posisinya sebagai Billionaire muda berubah.
Dipanggilnya Sarah, sekretarisnya itu melalui interkom, "Sarah, cepat ke ruangan saya!." Bentak Kris.
Dengan gugup Sarah memasuki ruangan Kris, mendengar intonasi nada suara Kris yang keras saat memanggil, membuatnya takut.
Tok-tok, Sarah mengetuk pintu ruangan Kris. Setelah dipersilahkan masuk, ia lalu memasuki ruangan Kris,bosnya tersebut.
“Silahkan duduk!, perintah Kris.
Sarahpun duduk dihadapan Kris, wajahnya menunduk takut, karena melihat aura wajah Kris yang tampak menyeramkan.
Tanpa basa-basi Kris membentak Sarah, "Kamu tahu, apa kesalahanmu kali ini?, kamu sudah membuat perusahaan rugi jutaan dollar. Dan kamu harus menggantinya."
Mendengar kalimat Bosnya mengalami kerugian jutaan dollar dan ia harus menggantinya membuat Sarah menjadi takut dan gemetaran.
"Maaf Pak, saya sungguh minta maaf, Apa kesalahan saya, hingga menyebabkan perusahaan mengalami kerugian jutaan dollar?.”
“Dan sa...ya tidak punya uang sebanyak itu pak, untuk menggantinya."
Kris mengambil Cv Sarah, dibacanya dengan suara keras, "Nama Sarah Maheswari, usia 23 tahun, Lulus Kumlaud, dengan IPK 3,5. Disini disebutkan kamu adalah salah satu lulusan terbaik dari kampusmu.
Namun, pada kenyataannya kau ini seperti anak SMU saja. Kinerjamu benar-benar buruk. Dan, apa kamu bilang tadi, kamu tidak tahu di mana letak kesalahanmu!," bentak Kris dengan penuh emosi.
“Kamu itu salah memasukkan file untuk saya bawa saat meeting tadi dengan perwakilan dari PT Brata Jaya, tetapi file yang kamu berikan kepada saya adalah file untuk meeting dengan PT Bagas Mandiri.”
Selain membuat perusahaan menderita kerugian, kamu juga membuat saya malu!, kamu ini benar-benar sekretaris yang tidak becus.”
Sarah menundukkan kepalanya, dalam hatinya merutuki kesalahn yang telah diperbuatnya. Ia juga merasa malu, predikatnya sebagai lulusan terbaik di kampus tempat ia menuntut ilmu dibawa-bawa oleh Bosnya.
“Besok pagi kamu akan ikut dengan saya pergi ke Jerman, untuk meeting dengan rekan bisnis saya. Kamu harus membayar dengan cara merayu dan menggoda rekan bisnis saya itu. Kamu harus berhasil membuat rekan bisnis saya itu bersedia menandatangani perjanjian kerjasama dengan perusahaan.”
“Kalau kamu berani menolak saya akan menuntutmu dan akan saya buat keluargamu menjadi menderita dan menjadi miskin." Ancam Kris.
“Kamu saya anggap tidak perlu mengganti kerugian perusahaan, bebas dari segala tuntutan yang diakibatkan kesalahanmu, kalau saya memecatmu. Namun, sayang bagimu, saya tidak ada niat sama sekali memecatmu sebagai sekretaris, sebelum saya merasa tugasmu sebagai perayu dan penggoda rekan bisnis saya berhasil!.”
"Sekarang pergilah kamu ke Butik La Fame!, diantar oleh sopir pribadi saya Kusno. Pilihlah gaun malam dan pakaian seksi yang kamu sukai. Kamu tidak perlu soal harga, saya yang akan membayar semuanya. Pemilik butiknya teman saya, dan ia sudah menunggumu."
Sarah kemudian bangkit berdiri, " Permisi pak,” ucapnya dengan suara yang lirih.
Sekeluarnya dari ruangan Kris, Sarah segera membereskan pekerjaannya, dimatikannya layar laptop. Setelahnya diambilnya tasnya, dan dengan berat hati Sarah meninggalkan ruangannya menuju lift yang akan membawanya ke lantai dasar.
Di dalam lift, Sarah terus memikirkan kata-kata Kris, "Apa maksud Bos dengan memerintahkanku untuk membeli gaun malam dan pakaian seksi. Aku juga harus merayu dan menggoda rekan bisnisnya agar mau menandatangani kontrak. Apakah Bosku akan menjadikanku seorang p*****r dengan menawarkanku sebagai imbalan atas kesepakatan bisnis.”
“Awas saja!, si bos ga ada akhlak kalau berani macam-macam, belum kenal dia, siapa saya Sarah Maheswari. Saya tidak akan diam saja, saya akan melawanmu bos, hingga kamu tidak tahan dengan saya dan akhirnya memecat saya."
Saking asyiknya memikirkan rencana untuk membuat Kris menjadi emosi dan memutuskan untuk memecatnya Sarah tidak menyadari kalau lift yang membawanya telah tiba ke lantai dasar dari PT Bestari Agro Food.
Hingga lift berbunyi, Ting!. Sarah segera keluar dari lift, dan berjalan menuju ke arah parkiran dan ternyata ia telah ditunggu oleh Kusno, sopir pribadi Bosnya.
"Permisi Nona, saya telah diperintahkan Tuan untuk mengantarkan anda ke butik La Fame.
Sarah hanya mengangguk, iapun kemudian membuka pintu mobil dan mendudukkan pantatnya di jok belakang sopir. Selama di dalam perjalanan menuju ke butik Sarah terus memikirkan cara, bagaimana agar ia dapat menggagalkan rencana sang Bos, yang akan mengajaknya ke Jerman untuk bertemu dengan rekan bisnisnya dan menjadikannya sebagai w*************a demi tercapainya kesepakatan bisnis.
“Apa aku berpura-pura sakit saja ya?, atau...aku kabur saja?, akh!!!, aku tidak bisa kabur bos sudah mengancam keluargaku, benar-benar keterlaluan.”
Tak lama kemudian mobil yang ditumpangi Sarah berhenti di depan butik La Fame, Sarah segera turun dari mobil tersebut. "Terimakasih, pak. Bapak tidak perlu menunggu saya, saya dapat pulang sendiri dengan naik taksi." Kata Sarah kepada pak Kusno.
"Tidak nona, Bos telah memerintahkan saya untuk menunggu Nona berbelanja, dan mengantarkan nona hingga selamat sampai ke apartemen nona.”
“Saya juga yang akan mengantar Nona besok pagi menuju ke bandara. Itu semua perintah Bos, dan saya tidak berani melanggar perintah bos."
Sarah hanya mengangguk, kemudian ia melangkahkan kakinya memasuki butik. Ternyata benar kata Kris, kalau kedatangannya sudah di tunggu. Sarah disambut oleh langsung Karin, pemilik butik La Fame.
"Kamu pasti Sarah, wajahmu cantik sekali,” puji Karin kepada Sarah. “Pantas saja kalau Kris menyukaimu, kamu tahu Sarah Kris itu kekasihnya banyak, jadi kamu harus persiapkan mentalmu menghadapi kefuck boyan Kris. Tapi, kamu tidak perlu khawatir, Kris kekasih yang royal dengan kekasihnya. Bukankah ia bersedia membelikanmu gaun dan pakaian mahal.” Cerocos wanita itu menatap ke arah Sarah, dengan aura kecemburuan yang begitu terasa.
Dalam hatinya Sarah merutuki Kris dan wanita ini, “Enak saja, dipikirnya aku wanita mata duitan, ambil tuh sono si Kris, siapa juga yang mau menjadi kekasihnya. Kalau tidak ingat ancaman pak bos Kris, aku juga mana mau dibelikan.” Apa wanita ini salah satu kekasih bos, ya!, ia kelihatannya cemburu denganku.”
“Mari kita cari gaun malam dan pakaian dalam yang seksi untukmu. Kris menekankan kepadaku, harga tidak masalah, kamu bebas untuk memilih gaun malam dan pakaian seksi yang kamu suka. Tampaknya, Kris benar-benar menyukaimu bukan, tapi kurasa itu hanya untuk sementara saja.”Tambah Karin dengan nada kecemburuan yang tidak dapat ditutupinya sedikitpun.
Sarah hanya tersenyum, ia tak tahu harus menanggapi apa, tak mungkin ia mengatakan yang sesungguhnya. Dan ia tidak ingin menanggapi kecemburuan Karin, kepada dirinya.
“Bos Kris menyukaiku?, yang ada ia mau menjadikan alat barter kesepakatan bisnisnya,” omel Sarah dalam hatinya.
“Tidak mungkin juga, ia mengatakan kalau Bosnya itu hanya ingin menjadikannya sebagai w*************a demi keberhasilan transaksi bisnis. Yang ada wanita ini akan merasa kesenangan dan mungkin ia akan menghina Sarah, sekarang saja ia terus berusaha untuk menjatuhkan harga diriku, gumam Sarah”
"Aku sudah memilihkan beberapa gaun, yang kupikir cocok untukmu dan sesuai dengan permintaan Kris. Kau hanya tinggal memilah saja gaun mana yang kau sukai," kata Karin kepada Sarah.
Karena penasaran dengan hubungan Karin dan Kris Sarah pun bertanya, “Maaf nona Karin ada hubungan apa nona dengan bos saya, sepertinya anda begitu mengenalnya.”
Karin menatap tajam ke arah Sarah, saya mantan kekasih Kris, tapi saya rasa kami akan kembali berbaikan. Kris, akan kembali menjadi kekasih saya lagi.”
Kemudian Karin memperlihatkan kepada Sarah beberapa gaun yang sangat seksi. Sarah meneguk salivanya, matanya melotot seakan mau keluar. Gaun yang harus dipilihnya semuanya sangat terbuka. Gaun-gaun tersebut memiliki potongan d**a yang rendah, memperlihatkan keseksian bagian punggung, memiliki belahan yang panjang sehingga kalau berjalan akan memperlihatkan kaki mulusnya.
“Silahkan kamu mencobanya di ruang ganti, kemudian perlihatkanlah kepada saya, karena Kris meminta saya menilai apakah gaun itu cocok untukmu.”
Merasa tidak punya pilihan lagi, karena ia tahu tidak mungkin. Tidak mungkin Kris mau menuruti permintaannya, mengganti model gaun dengan model yang lebih tertutup.
Sarah merasa tertarik dengan sebuah gaun malam berwarna hitam, Ia lalu mencobanya di ruang ganti, gaun itu melekat bagaikan kulit kedua ditubuhnya. Gaun tanpa lengan dengan panjang di atas lutut tersebut membuatnya terihat seksi. Ia memperlihatkan semua gaun yang dicobanya kepada Karin. Dan setelah mendapatkan persetujuan dari Karin, Sarah pun mendapatkan beberapa gaun malam dan pakaian, yang kesemuanya memperlihatkan bagian tubuhnya.
Sarah mengambil gaun berwarna merah maroon 2 buah, gaun warna putih 1 dan gaun warna pastel. Sarah mencoba semua gaun itu, meski ia kagum dengan efek gaun itu di tubuhnya. Namun, Sarah merasa malu, karena gaun-gaun tersebut sangat terbuka.
Tanpa Sarah sadari, setiap ia mencoba gaun-gaun tersebut Karin memotret dirinya, dan mengirimkan fotonya kepada Kris.
Kristanto Herlambang, (Kris), 35 tahun, CEO PT.Bestari Agro Food, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang makanan dan buah-buahan segar, serta buah kalengan. Ia memiliki lahan perkebunan yang tersebar di berbagai kota di Indonesia. Buah-buahan itu sebagian ada yang diproduksi menjadi buah kaleng dan sebagian lagi di jual sebagai buah segar, dengan pangsa pasar dalam dan luar negeri. Selain itu, perusahaan Kris juga memproduksi makanan ringan.
Kris sedang sibuk dengan berkas ditangannya, ketika gawainya berbunyi, dilihatnya ada notifikasi pesan dari Karin, pemilik butik La Fame, yang juga merupakan mantan kekasihnya. Dibukanya pesan itu, ia melihat foto Sarah sedang mengenakan gaun berwarna hitam yang sangat seksi. Gaun itu memukau Kris, membuatnya meneguk salivanya..
"Wow, dia sungguh seksi dan amazing, dengan gaun itu." Kris lalu lanjut menggulir foto-foto Sarah dengan gaun lainnya. Semua foto Sarah dengan gaun-gaun itu, membuat Kris menelan ludahnya, “Sial, kau Sarah!, malah aku yang tergoda denganmu,” omel Kris.
"s**t, dengan melihatnya mengenakan gaun-gaun seksi itu membuatku menjadi on fire", gumam Kris. Ia lalu pergi ke kamar mandi, untuk mendinginkan ‘dede’ kecilnya yang bangun, karena melihat Sarah dengan pakaian seksinya.
Selesai memilih gaun-gaun malam dan pakaian seksi sesuai dengan perintah Kris kepadanya, Sarah pun meninggalkan butik. Ia menuju ke mobil Kris yang terparkir dengan pak Kusno yang setia menunggunya di dalam mobil. Ia lalu diantarkan oleh pak kusno menuju ke apartemennya.
Baru saja Sarah memasuki apartemennya yang terletak di lantai lima, gawainya berdering. Dilihatnya yang menelpon adalah Kris, bosnya.
Hallo Pak, ada apa bapak menghubungi saya?."
"Kamu itu sekretaris abal-aba, berani bertanya seperti itu kepada saya. Saya hanya mau mengingatkan kamu,kalau besok, jam 8 pagi kamu harus sudah siap. Sopir saya akan menjemputmu. Saya tidak mau menerima alasan apapun kamu harus ikut meeting dengan rekan bisnis saya. Dan ingat kamu harus bisa merayu dan menggoda rekan bisnis saya itu, biar kita berhasil menang tender. Ingat!, itu semua untuk menebus kesalahanmu yang menyebabkan saya kalah tender, karena kamu salah memasukkan file yang harus saya bawa untuk meeting.
"Kalau bapak memanggil saya sekretaris abal-abal, saya akan memanggil bapak bos g***o, karena bapak memerintahkan saya untuk memakai pakaian terbuka dan menjadi seorag perayu dan penggoda. Asal bapak tahu ya, saya ini bukan w*************a, dan saya tidak bisa merayu laki-laki pak!, karena saya kan belum pernah pacaran." Balas Sarah kepada Kris, dengan kesal, karena ia dikata-katai sekretaris abal-abal.
Kris berseru kaget mendengar perkataan Sarah, "Apa kamu bilang!, gadis secantik kamu belum pernah berpacaran." Kris tidak sadar kalau Ia telah memuji Sarah. Nanti malam, pukul 07.00 tepat saya akan datang ke apartemenmu, saya akan mengajarimu cara merayu dan menggoda."
"Tidak pak, jangan, ehmm...tidak usah pak, memangnya bapak selain menjadi CEO juga menjadi g***o, hingga bapak mau mengajari saya cara merayu dan menggoda" ucap Sarah yang merasa kesal karena Kris akan menjadikannya w*************a dan mengajarinya cara merayu. Syukur-syukur aja si bos marah dan langsung memecatnya pikir Sarah dalam hati.
"Sarah!!!, bentak Kris di ujung telpon."
"Iya pak, tidak usah main teriak-teriak juga kali pak, saya kan tidak tuli." Sarah nekat berkata kasar, agar keluar kata-kata sakti dari Kris, yaitu "Saya pecat kamu", "semoga aja bos khilaf, hingga keluar kata sakti itu, "Please, say the words!,” do'a Sarah dalam hatinya.
"Berani kamu mengata-ngatai saya bos g***o, awas aja, ya!, kamu akan mendapat hukuman tambahan dari saya. Ingat jam 7 malam tepat saya akan datang ke apartemenmu dan kamu harus sudah siap. Pakai gaun warna hitam selutut yang baru kamu beli tadi, saya suka melihat kamu memakai gaun itu."Perintah Kris kepada Sarah.
"Eh...bapak tau dari mana sa...." Belum selesai Sarah berkata-kata, Kris sudah mematikan sambungan telpon.
Sarah mengumpat kesal, "Dasar bos g***o gak ada akhlak, mau menang sendiri." "Sepertinya sekarang aku harus menambahkan panggilan bos menjadi bos g***o," gerutu Sarah kesal.
Sementara itu, di ruangannya Kris merasa sangat marah dan merutuki Sarah, "Dasar sekretaris abal-abal, beraninya mengataiku bos g***o, awas saja nanti akan kuberi hukuman. Namun, Kris juga antusias, karena akan melihat Sarah mengenakan gaun hitam yang sangat seksi,yang tadi dilihatnya telah dicoba melalui foto yang dikirimkan Karin kepadanya.
Gawai Kris berdering, dilihatnya id penelpon dan ternyata ibunyalah yang menelpon.
"Hallo bu, apa kabar ibu juga ayah?." Sapa Kris dengan ramah kepada ibunya yang menghubunginya melalui telpon.
"Ibu dan ayahmu, baik-baik saja. Kamu tidak lupakan kita malam ini, jam 7 ada acara makan malam dengan keluarga Santoso. Ibu mau mengenalkan kamu dengan putri pak Santoso, dia cantik lho, lulusan luar negeri."
Kris kaget, ia benat-benar lupa kalau ibunya telah menelponnya beberapa hari yang lalu mengenai rencana acara makan malam ini.
Kediaman Kris membuat ibunya menduga-duga, "Jangan bilang kamu lupa?." Kata ibu Kris.
Dengan terkekeh pelan Kris berkata, "Maaf bu, Kris benar-benar lupa, dan sepertinya saya tidak dapat menghadiri acara makan malam itu bu. Saya sudah ada janji makan malam dengan klien yang sangat penting bu," bohong Kris, karena ia tidak mau melewatkan makan malam berdua dengan Sarah dan mengajarinya cara merayu dan menggoda pria. Baru membayangkannya saja Kris sudah senyum-senyum sendiri. Sayangnya khayalan Kris terpotong oleh teriakan ibunya.
"Krisssss...!!!, teriak ibunya. Berani kamu menolak permintaan ibu!, kamu mau jadi anak durhaka, ibu kembalikan kamu ke dalam perut ibu. Biar namamu tidak ada dalam KK." Kata ibu Kris dengan setengah bercanda.
"Ibu jangan ngadi-ngadi dech, mana mungkin Kris yang sebesar ini kembali ke dalam perut ibu,"kata Kris menanggapi ucapan ibunya. Kris dan ibunya terbiasa bercanda, hubungan mereka sangat dekat.
"Ibu tidak mau tahu, kalau kamu menolak acara makan malam ini, ibu akan meminta ayahmu untuk memindahkanmu ke cabang perusahaan yang ada di daerah pedalaman. Silahkan pilih, makan malam atau ke pedalaman!." Ancam ibu Kris.
Tut...sambungan telpon diputus ibunya. Kris mendesah kesal, "Gagal rencanaku untuk mengerjai sekretaris abal-abalku" dumel Kris dalam hatinya.
Kemudian Kris memghubungi Sarah melalui gawainya, dan tak berapa lama sambungan telpon terhubung, tanpa basa basi langsung saja Kris mengatakan, "Makan malam batal, tidur yang nyenyak, besok pagi harus dalam keadaan segar. Kita akan latihan merayu dan menggoda dalam jet pribadi saya saja. Perjalanan kita panjang, cukup waktu untuk kamu belajar merayu dan menggoda saya." Tut...sambungan telpon diputus Kris.
Kris kembali tersenyum sendiri, membayangkan Sarah akan belajar menggoda dirinya, "Pasti menarik, melihat reaksi Sarah nanti." Gumam Kris.
Sementara itu di dalam apartemennya Sarah terperangah memandang gawainya, "Dasar bos g***o gak ada akhlak, sudah menelpon tanpa salam, suka main perintah aja dan eh...apa katanya tadi, aku harus belajar merayu menggoda si bos gak ada akhlak, bukannya aku harus merayu dan menggoda rekan bisnisnya,kenapa juga aku jadi harus merayu dan menggoda si bos g***o,ya?, tanya Sarah kepada dirinya sendiri.
“Awas aja si bos nanti, kalau berani macam-macam, kutendang 'dede kecilnya', belum tahu dia berhadapan dengan pemegang sabuk hitam Silat dari perguruan Teratai Putih," gumam Sarah.
Sarah kemudian menuju ke kamar mandi untuk membersihkan badannya yang terasa gerah dan kotor setelah seharian beraktifitas di luar.
Ia mandi dengan shower, karena apartemennya bukanlah apartemen mewah yang dilengkapi dengan bath up.
Selesai mandi, Sarah segera berpakaian. Dikenakannya celana hotpants dan kaos. Sarah tidak menyukai pakaian yang feminim, ia lebih senang memakai kemeja, kaos dan celana. Sarah telah terbiasa berpakaian seperti laki-laki semenjak kecil, karena hanya ia satu-satunya anak perempuan dari tiga bersaudara di keluarganya.
Sarah kemudian memeriksa bungkusan pakaian yang baru saja dibelinya dengan menggunakan uang Kris, bos germonya.
“Bukankan sekarang sedang musim salju di Jerman, tentu di sana cuaca sedang dinginnya, mengapa bos kris malah menyuruhku memakai gaun dan pakaian seksi yang kekurangan bahan.
“Apakah bos, ingin membuatku mati kedinginan, sebagai pembalasan dari kerugian yang kuakibatkan,” pikir Sarah.
Sarah kemudian mendapatkan sebuah ide, “Bos Kris kan tidak tahu apa isi dari koperku, kutinggal saja semua gaun dan pakaian seksi itu, ku ganti dengan pakaian kerja dan pakaian hangat. Aku, 'kan" Tidak mau jatuh sakit dan mati kedinginan.”
Sarah tersenyum kesenangan, setelah mendapatkan ide cemerlang tersebut. Segera dimasukkannya kemeja, celana jeans, pakaian hangat dan juga pakaian kerja miliknya.
Di apartemennya, Kris menggerutu kesal karena harus makan malam dengan keluarganya. Ia sudah tahu ibunya semenjak lama berniat untuk menjodohkan dirinya dengan rekan bisnisnya.
Pernikahan kesepakatan bisnis, begitulah pikir Kris dan ia sangat tidak menyukai ide itu sama sekali. Ia ingin mendapatkan istrinya sendiri tanpa perjodohan dari orangtuanya.
Kris lebih senang menghabiskan waktunya untuk mengajari Sarah merayu dan menggoda, Kris melihat jam yang ada di pergelangan tangannya, “Sepertinya aku sempat mampir ke apartemen Sarah, sebelum pergi ke rumah kedua orang tuaku untuk makan malam,” gumam Kris.
Ia segera bangkit dari kursinya, menuju lift pribadi yang diperuntukkan bagi dirinya sebagai seorang CEO. Setibanya di lantai dasar, ditujunya mobilnya yang terpakir.
Setibanya ia di dekat mobilnya,Kusno dengan sigap menyambut dirinya dan membukakan pintu mobil untuknya.
“Antarkan saya ke apartemen Sarah, dan kamu tunggu saya nanti. Saya hanya sebentar saja disitu.
“Baik bos!, mobil pun meluncur menuju ke apartemen Sarah.
Sementara itu di apartemennya Sarah telah selesai berkemas. Ia lalu pergi ke dapur untuk menyiapkan makan malam bagi dirinya. Ia memasak nasi dan menggoreng ayam, kemudian dibuatnya ayam geprek.
Saat asyik menata makanan di atas meja, bel apartemennya berdering. “Siapa ya, yang datang.”
Sarah pergi ke depan untuk membukakan pintu apartemennya, alangkah terkejutnya ia melihat siapa yang berdiri di depan pintu apartemennya.
Sarah yang terkejut, hanya terdiam. Ia lupa untuk mempersilahkan Kris untuk masuk ke dalam apartemennya.
“Minggir, saya mau masuk!, perintah Kris kepada Sarah, sambil mendorong Sarah ke samping agar dapat masuk ke dalam apartemen Sarah.
Di lihatnya di atas meja di depan televisi, tersedia piring, nasi,dan ayam geprek. Dengan tidak tahu malunya Kris duduk. “Ternyata kamu memiliki feeling yang baik, kamu tahu saya akan mampir, sehingga telah menyiapkan makanan ini untuk saya.”
“Berapa cabe yang kamu pakai buat ayam geprek saya,” tanya Kris dengan percaya dirinya kalau nasi dan ayam geprek itu untuk dirinya.
Sarah bergeming di tempatnya, “Gila, nih bos sudah datang tidak diundang, mengaku makanan itu untuk dirinya, benar-benar!.”
“Saya memakai cabe level 10 bos,” sahut Sarah.
“Tepat sekali!, kali ini kamu berguna sebagai sekretaris saya, kamu mengetahui level cabe favorit saya.”
“Apakah kamu akan berdiri saja dan tidak menemani saya makan. Duduklah, saya sudah lapar.”
Dengan kesal Sarah berbalik ke dapur, diambilnya ayam goreng yang tersisa, lalu dibuatnya ayam geperek yang baru.
Sarah kemudian duduk di sebelah Kris, ia menyantap ayam geprek miliknya, dengan perasaan kesal kepada Kris, " Udah datang tidak diundang, main embat aja makanan orang." Rutuk Sarah dalam hatinya.
“Kamu ini sengaja ya!, memakai hotpants kaya gini biar saya tergoda. Gak sabaran banget sih kamu, kan aku sudah bilang, besok baru kita mulai pelajaran merayu dan menggodanya. Atau jangan-jangan kamu mau supaya saya nodai kamu, terus kamu nuntut pertanggungjawaban saya. Tapi sayangnya, kamu bukan tipe saya, saya tidak bakalan tergoda sama kamu, kata Kris dengan sombong dan pedenya.