4. Murid Baru

1057 Words
Hari senin, hari yang biasanya dihindari oleh siswa siswi karena upacara, karena razia dan banyak hal menjengkelkan lainnya. Tapi kedatangan murid baru, apa masih membuat hari senin dihindari. Tia, seorang gadis yang sudah rapih dibarisan bersama siswa siswi lain nya untuk mengikuti upacara bendera yang diwajibkan. "Panas njir, kapan kelar si" ucap tia ngdumel dalam hati Yaa, cuaca hari ini cukup terik bahkan dikatakan sedikit panas. Seakan matahari sejengkal di atas kepala, banyak yang mengibas-ngibas kan tangan, berharap ada angin yang membuat sedikit adem. Setelah berkeluh kesah didalam hati akhirnya upacara telah selesai, dan siswa siswi berhamburan memasuki kelas masing-masing "Ti, tia tunggu" teriak ketiga temannya, tia reflek menengok lalu menghentikan langkahnya "Anjir lu jalan cepet banget bangsul" ucap rima "Haha gue lupa kalo gue kenal lu pada" ucap tia dengan wajah tanpa dosa "Untung sohib" ucap rayna menyeletuk, dan mereka pun berjalan melewati kerumunan siswa siswi yang masih menikmati istirahat yang sebentar, banyak tatapan memuja kepada empat gadis tersebut, banyak siswi yang menatap iri kepada gadis-gadis cantik tersebut. Namun mereka tidak suka bila di perhatikan seperti itu, membuat risih. "Akhirnyaaa p****t kesayangan gue bisa duduk juga" ucap tia "Hahaha kaya abis jalan 50kilo lu ti" ucap siska "Mending 50kilo mah, gue sanggup. Kalo berdiri kaga ngapa-ngapain mah bujug tepos ini" ucap tia "Bangsul" ucap rayna Krriiingg Kriiingg Kriinggg "Eh eh diem, bu guru otw kesini" ucap jono, cowo yang menobatkan dirinya suami dari lisa blackpink. Ingat di awal, ia bernama jordan, nanun karena wali kelas memanggil jono jadi banyak yang ikutan memanggilnya itu "Et jono congornya" ucap siska "Suami lu tuh" ucap rima, dan siska memutar bola mata nya dengan jengah. Sedangkan tia dan rayna hanya tertawa melihat teman nya jengah seperti itu. Tok Tok Tok "Selamat pagi anak2" ucap bu tri "Pagi bu" ucap kompak seluruh siswa siswi kelas "Anak-anak hari ini, freeclas. Karena ada rapat untuk para petinggi sekolah" ucap bu tri "Yesss " "Tapi kalian tidak boleh pulang" lanjut bu tri, lalu meninggalkan kelas. "Ah akhirnya bisa tidur" "Ayeaye" "a***y gak tuh" Sorak sorak siswa siswi mendengar kalimat yang membuat hati bahagia dibanding dengan ditembak gebetan. "Kantin yuk" ucap tia "Yuk" Mereka pun keluar kelas dan menuju ke kantin, yah seperti biasa mereka sebenernya males untuk keluar karena pasti banyak tatapan memangsa yang dinobatkan oleh mereka. "Gue mau mesen nasi goreng mas joko ah" ucap rima "Kangen gue ama masakan mas joko" lanjutnya "Gue mau mie gorengnya bang kentung" ucap tia "Gue samain kaya lu deh ca" ucap rayna "Lu mesen apa sis?" Ucap rima "Samain kaya lu rim" ucap siska "Okey, otw gue" ucap rima lalu meninggalkan temannya untuk memesan. Setelah berapa menit, rima kembali bergabung karena pesenan akan diantar. Mereka akhirnya bersenda gurau untuk menghilangkan bosan untuk menunggu pesanan datang. "Gengs cogan dateng" "Yaallah makin ganteng2 dah" "Revan yaallah makin ganteng" "Yaallah itu rikooo ganteng bgt" "Eh eh itu kaya ada anggota baru" Bisik-bisikan siswa siswi dikantin yang membuat riuh kantin. Membuat penasaran empat gadis tersebut, lalu menengok untuk pastikan apa yang terjadi.. "Apasi mereka alay bgt" ucap tia "Biasa gengsnya revan" ucap rayna "Eh eh tapi itu ada satu cowo baru" ucap siska "Temen sekelasnya kali" ucap tia "Kaga kaga, gue hampir kenal anak sini semua" ucap siska "Presiden aja gak apal ama warga, lah lu ko apal" ucap tia, dan hanya ditertawai oleh siska. Haha siapa yang siska tidak kenal disekolahan ini. Dia tipe cewe stalking parah. "Hahaha dia kan stalking parah ti" ucap rima diselangi tawa mereka "Nih neng pesenan neng neng cantik" ucap mang karso, tukang pengantar makanan "Makasih mang" ucap mereka kompak "Makan gais" ucap rayna, dan mereka pun memakan makanan yang sudah dipesan masing2. "Anjir rima, dikata ula apa gue. Minumannya mana ini" ucap tia "Lah lu gak mesen" ucap rima sambil memakan makanan nya kembali. "Yaudah gue pesen dulu, lu pada pesen apa?" ucap tia, sebelum beranjak untuk memesan minuman "Samain ae" ucap rima dan tia pun beranjak kewarung mas joko untuk memesan minuman. "Mas, pesen minuman es jeruk 4, aqua 1" ucap tia, sambil menunggu didepan warung nya "Mang mesen nasigoreng 4, es teh manis 4" ucap seseorang dengan serak, yang tia yakini itu cowo. Karena tia tidak berhadapan dengannya, jadi ia menebak saja kalo itu cowo didalam hatinya "Neng, ini pesenannya" ucap mas joko, dan tia pun berbalik arah untuk mengambil pesenannya "Makasih mas" ucap tia dan mengambil nampan yang berisi 4 esjeruk dan 1 botol aqua. Sebelum beranjak pergi, tia pun saling berhadapan dengan cowo tegap didepan nya. "Hm misi" ucap tia cuek, dengan berharap ia langsung kepinggir untuk memberi tia lewat "Ngomong sama gue?" Ucap cowo tersebut "b*****t, songong, kalo kaga disekolah udeh gue abisini nih" dumel tia dalam hati "Iya" ucap tia "Ngomong sama es jeruk kali, natapnya aja ke es jeruk" ucap cowo itu dengan santai tapi terdengar dingin "Kalo ngomong tuh natap ke orangnya, sopan dikit" lanjutnya. Tia pun langsung menghadap lurus kearah mata cowo tersebut, tia sedikit kegugupan karena tersihir oleh mata nya, dan tampang yang lumayan menurutnya. Ahh shiitt.. "Misi, gue males berdebat" ucap tia, langsung mematahkan pikirannya dan langsung meninggalkan cowo tersebut yang masih diam. Dan tia berjalan menuju mejanya. "Tiaaa. Minum gue mana anjir yaallah seret bet ini" ucap rayna "Nih" ucap tia, dengan wajah judes. "Yah alamat nih orang" ucap rayna "Ngapah ray" ucap rima, lalu rayna hanya mengodekan lewat mata yang berarah ke tia "Kenapa lu?" Ucap siska "Kesel" ucap cuek tia "Ada yang nyenggol macan nih ceritanya" ucap rima "Siapa ti siapa?" Ucap rayna "Noh, cowo tengil" ucap tia, tanpa menunjukan siapa orangnya "Udeh lah udeh. Kesel ama cowo ko es jeruknya yang disalahin" ucap rima, dan akhirnya mereka pun menghabiskan makanannya. Dan setelah kelar, mereka pun beranjak pergi untuk kembali ke kelas. "Udeh si ti, jangan dipikirin ah" ucap rayna "Kesel aja gue, kalo bukan disekolah udeh gue abisin dia" ucap tia "Diabisin di kasur maksud lu?" Ucap rima, dan diselangi tawa renyahnya "Bangsul" ucap tia "Ganteng kan tapi ti?" Ucap siska "Iya, tapi songong. Pengen banget dihormatin" ucap tia Kriing Kriing Setelah mendengar suara bel berbunyi, ke empat sahabat itu mempercepat langkahnya untuk memasuki kelas, ya walaupun mereka tau masih freeclass hingga akhir pelajaran. "Gue mau tidur" ucap tia, dan diangguki oleh ke 3 temennya. "Bangunin kalo udeh jam pulang" lanjutnya "Siap bus" ucap ketiga temen nya, sambil menghormat kepada tia. Sedangkan tia hanya tertawa ringan, lalu merebahkan kepala nya di tangan yang menjadi bantalan tidur nya - - - Ting Ting Ting Ting Ting "Ah siap si yang wa" ucap tia, karena suara hapenya telah mengganggu waktu tidurnya. Lalu ia membuka pesan wa nya yang ternyata dari abang bya AbangRevan : Dek, abang gak bisa anterin. Ada latihan basket nih. Hatihati yak dijalan. Abang transfer uang untuk bensin. "ASIIIKKK" ucap tia, yang dihadiahi tatapan melotot oleh temen-temen nya. "Katanya mau molor lu njing" ucap rayna "Hehe ada wa" ucap tia "Siapa?" Ucap rima "Kepo lu ah" ucap tia, dan langsung merebahkan kepalanya keatas meja kembali .
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD