# Mahendra menatap Lani untuk sesaat. “Maafkan aku. Ada urusan mendesak yang harus kulakukan.” Ucap Mahendra. Ia melangkah melewati Lani. Lani menahan tangan Mahendra. “Haruskah kau mengabaikan aku seperti ini?” Tanya Lani. Ia kesal dengan kenyataan Mahendra yang tampak lebih memperdulikan hal lain dibandingkan dirinya. Mahendra melepaskan pegangan Lani di lengannya. “Bukan mengabaikanmu, kaulah yang datang dengan tiba-tiba dan tidak memberitahu terlebih dahulu.” Ucap Mahendra. Ia kemudian melanjutkan langkahnya dan meninggalkan Lani. Lani hanya bisa menatap kepergian Mahendra dengan tatapan sendu. Sebenarnya apa yang membuat Mahendra terburu-buru seperti itu? Di sisi lain Mahendra menyetir seperti orang gila menuju rumah sakit. “Cepat keluar, aku sudah hampir sampai.” Ucapny