# Mahendra menerobos diantara kerumunan dan menarik Arruna keluar dari antara orang-orang yang sibuk melantai mengikuti irama musik yang menghentak-hentak. Arruna menghempaskan tangan Mahendra. “Lepaskan aku!” Arruna berusaha melepaskan diri. “Tidak! Aku tidak akan melepaskanmu! Kita pulang sekarang!” Ucap Mahendra tegas. Arruna berusaha berontak. “Kau tidak berhak memerintahku! Perjanjiannya kau tidak akan ikut campur apapun yang kulakukan dan begitu juga sebaliknya! Kalau kau keberatan, kita tinggal mengakhirinya.” Ucap Arruna dingin. Mahendra berpaling menatap Arruna dengan wajah memerah menahan amarah. “Cerai…..cerai…cerai! Kenapa hanya itu yang ada dalam pikiranmu? Kenapa kau tidak memikirkan masa depan anak kita! Masa depan keluarga kita! Kau ingin Gi di cap sebagai anak hara