Chapter 20

1206 Words

BAB 20 Mia tengah berdiri di depan teller. Hafid menemaninya. Hari itu warteg mereka ditunggui oleh Mbak Finah sendirian. Komisi perumahan yang sudah cair lumayan banyak. Jadinya mereka akan mengambil dari teller sebagian. Selain itu, Mia minta dibuatkan buku tabungan sendiri. Peraturan baru menjadi lebih ketat dari marketing agency tempatnya berjualan. Rekening tidak boleh atas nama orang lain. “Habis ini kita jadi survey, Dek?” Hafid menoleh pada Mia yang baru saja duduk. Dia memasukan kartu ATM baru dan buku tabungan atas namanya ke dalam tas. “Iya, Mas. Sekalian saja. Mumpung ini ada launching DP nol rupiah, Mas. Kapan lagi bisa punya rumah dengan DP nol rupiah, Mas.” “Iya, Dek. Moga kuat bayar cicilannya.” Keduanya saling tersenyum. Bayangan memiliki rumah sendiri membuat Mia men

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD