"Kenapa kamu lebih memilihnya, Selena?" ceracau Davin lagi sambil kembali berusaha meneguk habis isi gelasnya. Dia tampak begitu frustasi. "Sudah Tuan Muda. Lihatlah, Tuan bahkan sudah sangat mabuk." Pak Han mencoba mengingatkan Davin. Lelaki itu justru tertawa. "Haha. Aku tidak mabuk. Aku masih sadar." Davin mencoba menyangkal dengan suara tidak terlalu jelas. Davin kembali mengisi gelasnya yang kosong. Ini adalah botol ke empat yang dia habiskan isinya. "Aku ingin menikah dengan Selena. Aku sangat mencintainya. Hah!" Davin mendesah kuat lalu menjatuhkan kepalanya ke meja. Lelaki itu benar-benar tidak berdaya. Dari sekian kali patah hati yang pernah di alami oleh Davin, inilah yang terparah. Pak Han bahkan belum pernah melihat Davin sefrustrasi sekarang sampai menghabiskan wakt