Melihat kelompok mencurigakan di hadapannya, Harriet tidak perlu menunggu lama untuk mendapatkan jawabannya. Karena ia akhirnya melihat wajah yang familiar. “Jake Scolecite,” bisik Harriet. Ia adalah pemilik auction house besar di Ibukota. Pria muda tampan berambut abu-abu tua itu duduk di atas kudanya dan mengawasi sendiri rombongan itu dari belakang. Melihat situasinya, sepertinya rombongan itu baru kembali meneruskan perjalanan setelah berkemah di dekat sini untuk menghabiskan malam. Jika Jake sendiri yang mengawasi perjalanan itu, mungkin itemnya sangat penting. Hanya saja, Harriet merasakan perasaan buruk sedari tadi melihat rombongan itu. Dan benar saja, saat mereka sampai di jalan menikung di antara tiga bukit tinggi, dimana tak ada tempat untuk lari dan akan sulit unuk kabur,