Lara turun dari ranjang tua yang ditidurinya. Perlahan dia berjalan ke arah pintu dan membukanya. Dia edarkan pandangan ke sekeliling. Rumah ini memiliki ruang tengah yang sangat luas. Ruang tamu bergabung dengan ruang keluarga tanpa sekat pembatas dengan pintu-pintu kamar menghadap ke ruangan itu. Kursi-kursi kayu yang kelihatan tua tampak bergerombol di tiga titik di ruangan itu. Seingatnya, ibunya anak tunggal dan mereka juga bukan keluarga besar. Entah apa gunanya kursi sebanyak ini. Lara lupa apa pekerjaan kakeknya. Bisa saja kakeknya ini termasuk orang yang suka menjamun teman-temannya di rumah ini. Pada dinding yang berseberangan dengan tempatnya berdiri, Lara melihat sebuah lemari setinggi kurang dari satu meter yang memanjang di bawah jendela. Lemari itu baginya terlihat