Bukan Mimpi

1381 Words

Hari-hari sejak Alea sadar seolah menjadi hari-hari awal hidup Alea yang baru. Dia dan Bunda tidak lagi tinggal di rumah mereka karena itu rumah Ayah. Bunda bilang, dia mau melupakan semuanya tentang Ayah dan memulai hidup dari nol.   “Ini bukan rumah seperti rumah Ayah, tapi di sini kita aman,” kata Bunda ketika membuka pintu untuk Alea yang baru keluar dari rumah sakit.   Alea memandang ke dalam ruangan yang masih setengah kosong. Hanya ada kasur yang diberdirikan ke dinding, tas untuk tempat pakaian di sudut ruangan dan di depan pintu yang Alea tebak menuju kamar mandi, ada sebuah kompor gas satu tungku dengan cerek air di atasnya.   “Bunda hanya membawa pakaian kita saja ketika keluar dari rumah Ayah. Bunda nggak mau menuntut apa-apa dari Ayah, Lea. Yang penting Bunda cepat beba

Read on the App

Download by scanning the QR code to get countless free stories and daily updated books

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD