Happy Reading^-^ Marry menggerakkan tubuhnya. Perlahan kedua matanya terbuka. Dia diam sembari menatap sekeliling kamar yang nampak sepi. Marry meringis, merasakan sebuah sakit yang sulit dijelaskan. Rasa sakit atas penghinaan Antonio terhadap dirinya. Bayangan Dale seketika mengusik otak Marry. Dia bangkit berdiri di sisa-sisa tenaga yang berhasil dikumpulkannya setelah menikmati istirahat hampir tiga jam. Langkah Marry gontai menghampiri sebuah dress miliknya yang tak lagi layak untuk dikenakan. Dress itu sudah robek. Marry menangis lirih sembari memeluk dress tersebut. Marry menatap sekitar, berharap ada sesuatu yang bisa dia gunakan untuk menutupi tubuh polosnya. Hingga suara langkah dari arah belakang mengejutkan dirinya, sontak Marry menutupi dadanya menggunakan kain dress milikn