Kehamilan Rahasia

1084 Words

Vanesha menangis sesegukan selama beberapa saat. Leon hanya menghiburnya sampai gadis itu benar-benar tenang. “Sudah selesai nangisnya?” Vanesha hanya menganggukan kepala sambil menyeka kotoran di hidungnya dan mengelap sisa-sisa airmata di wajahnya yang sembab. Leon tersenyum nakal, “kupikir bakal ada tangis season kedua.” Pria itu mulai meledek. “Kau pikir tangisanku ini sinetron kejar tayang, hah?” Gerutu Vanesha sambil memukul Leon, sebal. Leon hanya merespon dengan tawa lebar. “Mau jalan-jalan?” “Tidak! Lian menyuruhku tetap tinggal di sini selama ia pergi.” “Apa itu perintah dia sebagai bos? atau kau memang mau tetap tinggal di sini?” “Dia khawatir padaku, Leon. Hanya itu. Jadi, aku tidak mau membuatnya khawatir.” “Tapi kau membuatku khawatir, Putri...” “Aku baik-baik

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD