Ketika tersadar, Vanesha melihat dua rupa wajah serupa yang jelas-jelas menunggunya terbangun. “Kau baik-baik saja?” Keduanya melontarkan pertanyaan yang sama. Begitu pula dengan ekspresi keduanya, ada garis kekhawatiran terlukis di wajah mereka yang serupa. Vanesha hanya tersenyum kecil, “aku cuma sedikit pusing.” Jawabnya sambil mencoba duduk dari baringnya. Tanpa banyak kata, Lian dan Leon langsung membantunya. Setelah itu, Leon segera memeluknya erat, membuat Vanesha nyaris kesulitan bernapas. “Terimakasih Vanesha akhirnya kau sadar.” Leon mengucap syukur dalam hati ketika melihat Vanesha akhirnya sadarkan diri dari tidurnya yang lumayan cukup panjang. “Apa kau benar tidak apa-apa?... Kau tahu? Aku sangat mengkhawatirkanmu tadi. Aku takut terjadi hal-hal buruk padamu.” Ucap Leon s