When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
[Bagaimana dengan janji kencan kita, Putri?] ponsel pintar Vanesha berdenting, menandakan sebuah pesan masuk melalui aplikasi centang hijau. Seperti yang ia duga, pria satu itu tidak akan menyerah begitu saja. Setelah kemarin penolakannya, Leon semakin gigih meminta Vanesha menikah dengannya. Entah apa alasannya? Tapi Vanesha tidak mau menjadi orang ketiga yang menghancurkan pertunangan Leon dengan wanita lain yang ia kenal bernama Angela. Hmm, nama yang tidak asing baginya. Karena ia juga mengenal seseorang bernama Angela, yang sifatnya sangat bertolak belakang dengan namanya yang berarti ‘malaikat’. Sudahlah, Vanesha enggan menyebut nama itu. Biarkan semua menjadi masa lalunya. Sekarang ia harus fokus pada kehidupannya serta tumpukan utang yang membebaninya selama ini. Empat tahun