Ahmar membenarkan posisi Maharani agar lebih nyaman. Gadis manis berlesung pipit itu memang sudah tidak sadarkan diri karena ulah Ahmar. Maharani yang tidak sadarkan diri itu engah duduk setengah berbaring di atas pangkuan Ahmar. Dengan lembut, Ahmar membuat Maharani bersandar sepenuhnya pada dadanya yang bidang. Setelah menyeka air mata yang membasahi pipi Maharani, Ahmar pun merapikan rambut panjang Maharani yang agak kusut dan kacau setelah kejadian tadi. Merasa jika Maharani sudah dalam kondisi yang nyaman, barulah Ahmar menatap Harjo dan Yani yang duduk di seberangnya. Ahmar menyeringai saat melihat raut wajah keduanya yang tidak terlihat baik-baik saja. Ya, keduanya memang sama sekali tidak bisa merasa baik-baik saja ketika Maharani, putri tunggal mereka tengah berada dalam