Seperti dapur-dapur warga lainnya, dapur milik keluarga Maharani juga sudah terlihat sibuk. Asap yang dihasilkan oleh pembakaran kayu bakar, sudah terlihat jelas dan menunjukkan jika kini proses memasak memang sudah berlangsung. Maharani sendiri bertugas untuk menyiapkan lauk, sedangkan Yani bertugas untuk menanak nasi. Tentu saja pembagian tugas ini akan membuat proses memasak akan selesai lebih cepat daripada yang seharusnya. Sayangnya, Maharani sama sekali tidak bisa berkonsentrasi dalam memasak. Hal itu membuat tanangannya hampir saja teriris tajamnya mata pisau. Untungnya sebuah telapak tangan lebar lebih dulu menarik jari Maharani dan menyelamatkannya dari irisan pisau. Maharani mendongak dan melihat Ahmar yang menunduk sembari menunjukkan senyum yang begitu hangat. “Hati-ha