. Sometime you just fall in love with the most unexpected person at the most unexpected time.

1278 Words
Hari ini Rose memakai celana baggy dipadukan dengan crop top yang memperlihatkan perut ratanya. Outfit hari ini,miliknya sendiri, baju lama saat dia masih aktif jadi atlit, dipadukan dengan sepatu Adidas hitam bergaris putih juga sepatu miliknya sendiri yang didapat seluruh perwakilan atlit Jawa Barat saat Pekan Olahraga Mahasiswa . Kejuaraan karate terakhir yang diikuti Rose sebelum dia cedera, rumahnya di sita bank dan papanya melarikan diri entah kemana. Tahun itu adalah tahun penuh bencana untuk kehidupan Rose. Dalam sekejap dia ,ibunya dan adiknya kehilangan segalanya. Kehilangan rumah dan kehidupan mereka yang nyaman. Tepat jam satu siang , Rose sampai di rumah besar keluarga Berlian yang terletak di kompleks Janur Elok Kawasan Kelapa Gading. Rumah besar yang dbangun di dua kavling tanah itu terlihat paling menonjol di antara rumah-rumah lainnya. Rose menekan bell dan seorang pembantu rumah tangga bertubuh kecil berumur sekitar 40 an mempersilahkannya untuk masuk. “ Non. Ibu sudah menunggu di ruang tamu.” Katanya Dan suara Mami langsung terdengar “ Rose, Kamukah itu? Ayo kita harus segera berangkat, takut macet.” “ Aku perlu tukar bajukah?” Tanya Rose “ Hari ini bajumu cukup ok. Nggak lusuh lagi seperti kemejamu kemarin.” Kata Embun menatap tubuh Rose dari atas sampai bawah. “ Sepatumu? “ “Adidas hitam, Mi. Dulu di dapat saat mengikuti kejuaraan.” “ Okay cocok. Aku suka gayamu seperti ini. Santai tapi menarik. Ingat tips dari mami. Jadi dirimu sendiri. Nggak usah sok lembut-lembutin suaramu dan gayamu. Orang dengan Asperger itu memang tidak bisa menunjukkan dan membaca emosi orang disekelilingnya tapi dia tahu mana yang sebenarnya dan mana yang bohongan. Show your true color aja , Rose.” Kata Mami sambil tersenyum “ Iya Mi. Aku juga tidak bisa berubah jadi lembut . Memang gayaku ya begini. Aku akan ingat semua nasahet mami untukku.” Kata Rose. “ Mami percaya padamu, kemarin kamu cukup sukses sehingga Pak Langit percaya kamu tunangan Rain. Dan kamu juga berhasil membuat Bintang mati kutu, dengan terus memanggilnya Om sehingga dia sadar umurnya dan pangkatnya sebagai Om.” Kata Embun menunjukkan jempolnya. “ Maaf Mi. Apakah mereka tahu kejadiaan yang sebenarnya yang menimpa Pak Guntur?” Tanya Rose , karena dari kemarin dia sudah sangat penasaran tapi tak berani bertanya. “ Papa mertuaku sepertinya tahu kalau Pak Guntur bukan check in denganku tapi dengan sugar babynya, soalnya dia bilang , apa yang aku lakukan sudah benar demi nama baik keluarga karena itulah tugas seorang istri, harus menutupi aib suami. Dan dia juga mengatakan, untung check in nya di hotel sendiri sehingga semua bisa diredam mulai dari CCTV sudah dihapus dan juga semua petugas sudah disuruh menandatangani surat kerahasiaan. Yah begitulah keluarga Berlian,yang dipentingkan hanya nama baik dan cara mempertahankan harta. Urusan benar atau tidak benar, boleh atau tidak boleh menjadi urusan belakang. Aku sudah terbiasa dan harus mengikuti gaya mereka demi mempertahankan hidup dan demi mendapatkan semua yang aku inginkan. Mami harap kamu juga bisa seperti mami.” Kata Embun sambil menatap Rose dengan pandangan yang sulit ditebak. Antara pasrah atau penuh dendam. “ Yuk.. kita berangkat menjemput Rain. Saat di rumah duka, kamu harus ikut mami menangis bersama mami ya. Kita harus menunjukkan rasa sedih agar keluarga besar percaya kalau kita berdua sedih kehilangan sosok ayah Rain. Rain pasti tidak akan menangs karena emosinya tidak bisa dia tunjukan jadi kamu yang harus menangis, agar perhatian para tamu, tidak ke Rain. Rain akan merasa tidak nyaman kalau terus ditatapi.” Rose mengangguk patuh, tapi dalam hati dia ragu, apakah air matanya bisa keluar sedangkan air matanya sudah habis saat dia menjerit -jerit kala rumah mereka di sita dan barang-barang mereka dilempar keluar dari rumah. Hanya membawa koper, Rose, Crysant dan ibunya pergi mencari kontrakan berkamar satu di daerah Harapan Indah, Bekasi. Lalu Rose balik ke Bandung menyelesaikan kuliahnya dengan beasiswa seadanya. Untuk menghemat , Rose hanya makan satu kali sehari sambil bekerja mengajar les agar honornnya bisa diberikan kepada mama dan Crysant untuk biaya hidup mereka. Lalu beban itu semakin berat saat mamanya terdiagnosa kanker p******a dan Rose terpaksa harus bekerja tiga kali lebih keras setamat kuliah untuk biaya pengobatan mamanya. Tapi Rose bertekad harus bisa menangis hari ini, demi mematuhi Mami yang sudah begitu baik membantunya. Dalam satu hari Rose mendapatkan uang sepuluh juta untuk biaya kemoterapi mamanya , mendapat dua puluh juta untuk melunasi hutangnya kepada Bossnya sehingga izasahnya bisa dia tebus dan Mami berjanji akan membiayai ujian advokat bagi Rose kalau nanti sudah menjadi istri Rain. Keadaan hidup Rose membaik karena Mami dan Rose berjanji akan melakukan yang terbaik untuk membantu mami mendapatkan semua keinginannya. Membantu orang yang merubah hidup Rose dari upik abu menjadi Cinderella. Tapi Cinderella di dunia dongeng sangat dicintai pangerannya sampai pangeran rela mencari Cinderella ke seluruh negeri hanya dengan satu buah sepatu kaca sedangkan pangeran untuk Rose tidak akan pernah melakukan hal seperti itu karena dia adalah pangeran yang tak bisa menunjukkan perasaan hati jadi Rose lah yang harus menunjukkan perasaan hatinya pada Sang Pangeran, tetapi tidak boleh terlalu berlebih, karena sang pangeran tidak akan suka. Rose masih belum bisa menemukan cara terbaik agar Rain bisa terbiasa dengan dirinya dan tidak menolaknya. Meskipun sepanjang perjalanan dari Kelapa Gading ke Bandara, Mami memberi tips dan trik untuk Rose tapi Rose tidak sepenuhnnya bisa paham. Dia takut salah bersikap dan Rain berakhir menolaknya. Itu berarti Rose akan kalah sebelum bertanding yang tidak pernah ada dalam kamus hidup Rose . Dia harus mencoba sampai titik darah penghabisan, sampai wasit mengangkat tangan dan pluit ditiupkan baru dia boleh berhenti bertarung. “Rose.. jangan terlalu dipikirkan. Kamu pasti bisa. Rain tidak akan menolakmu, kalau kamu lakukan sesuai yang mami katakan.” Kata Mami membuyarkan lamunan Rose. Rose mengangguk dan mereka berdua berjalan menuju area penjemputan menunggu Rain yang akan segera tiba. ++ Seorang lelaki bertubuh gempal seperti Almarhum Pak Guntur, keluar dari pintu otomatis bandara , apakah itu Rain? Tapi mami hanya diam saja tanpa merespon. Jadi lelaki itu bukan Rain. Hati Rose semakin berdebar-debar, bagaimana tampang Rain itu? Apakah dia tinggi? Apakah dia mirip ayahnya yang memiliki tubuh gemuk atau mirip ibunya yang bertubuh tinggi semampai? Apakah dia memakai kacamata? Apakah hidungnya mancung? Di rumah besar Mami, foto yang tergantung di dinding hanya foto Rain saat bayi sampai usianya 5 tahun, setelah itu tidak ada lagi, kata mami Rain tidak suka difoto. Jadi tidak ada lagi foto Rain setelah itu. Tiba-tiba Mami tersenyum lebar dan Rose mengangkat kepalanya. Di depannya seorang lelaki klimis , bertampang tenang tanpa kacamata, bertubuh tinggi dan kurus tapi tidak ceking , berhenti di depan mami dengan wajah datar tanpa ekspresi. “ Rain.” Sapa mami tanpa memeluk. Rose ingat , Rain tidak suka dipeluk. Rose hanya tersenyum kikuk di samping Mami sambil menanti mami memperkenalkan dirinya. “ Rain ini Rose yang mami ceritakan kepadamu di telepon kemarin. Dia wanita yang akan menjadi istrimu setelah upacara pemakaman papa selesai. Kamu bersedia menikah dengan Rose demi mama kan ?” Tanya Embun dengan nada memerintah bukan meminta persetujan pada anak lelakinya. Rain hanya mengangguk tanpa kata. Rose tidak bisa membaca raut wajahnya. Raut wajah Rain, tidak berubah, tetap tenang tanpa gejolak apapun, sampai keningnya aja tidak berkerut dan matanya juga tidak berkedip. Dia hanya memandang Rose dan Rose balas memandangnya binggung. Apa yang harus dia lakukan? Akhirnya hanya kata “ Halo Rain.. Aku Rose.” Kata Rose tanpa menjulurkan tangan . Tapi Rose terkejut saat Rain menjulurkan tangannya dan mengulang perkataan Rose dengan urutan nama yang berbeda. “ Halo Rose.. Aku Rain.” Tangan merekapun bertemu dan hati Rose berdegup kencang, entah mengapa. Mungkin hatinya tahu, kalau ini adalah lelaki yang akan menjadi suami Rose dalam 100 hari kedepan atau mungkin hatinya telah jatuh cinta pada lelaki tanpa ekpresi wajah ini?
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD