Warning Trigger : Please dewasa dulu sebelum membuka bab ini. Dikamar Rain dan Rose yang hanya disekat dengan papan gypsum tipis, bukan dari dinding berbata yang dilapisi marmer mewah seperti di rumah Opung Langit di Kelapa Gading, tampak dua tubuh sedang menyatu memadu kasih. Rain tampak menutup matanya menikmati setiap dentuman berulang yang dia lakukan di tubuh Rose yang menatapnya dengan binar-binar penuh cinta dan kasih sayang. Setiap dentuman Rain pada tubuh Rose membuat rose mendesis tanpa lagi berani menjerit, karena Rose takut, mami bisa mendengarkan kegiatan penuh keintiman yang sedang mereka lakukan. Rain terus menggoyangkan tubuhnya penuh irama ke tubuh Rose, mata Rain tetap terpejam, entah karena dia menikmati setiap gerakan yang dia lakukan atau karena dia ingin menghindari