Awan dan Embun duduk berdampingan di kursi kelas bisnis Singapore Airlines menuju ke Singapura . Rose dan Rain duduk di kursi barisan belakang mereka. Rose membolak-balik paspornya melihat cap yang tertera di lembar halaman 2. Cap berbentuk segitiga yang tertera tanggal hari ini dan tulisan Soekarno Hatta, membuatnya sangat senang. Ini pertama kali, Rose pergi ke luar negeri dan langsung menikmati penerbangan di kelas bisnis karena dia segera akan menjadi istri Rain, lelaki yang duduk di sampingnya dengan tenang sambil membaca majalah keuangan. Rose tidak ingin menganggu Rain . Jadi dia mencoba untuk menonton film dari televisi kecil yang ada di depan kursinya, tapi setelah dia amati, layar datar di depannya ini tidak ada tombolnya jadi Rose tidak tahu bagaimana cara menyalakannya. Rose nggak mau kelihatan kampungan dan membuat malu Rain, akhirnya Rose memutuskan mengambil majalah yang ada di depannya dan membuka majalah itu pelan-pelan tapi tak ada satu katapun yang terbaca di otaknya. Dalam otaknya hanya ada wajah Rain yang klimis, tenang dan menghanyutkan, meskipun tanpa suara. Tiba-tiba Rain mencondongkan badannya ke arah kursi Rose dan menyentuh layar TV Rose dengan tangannya. Oh.. rupanya cara menyalakannya hanya dengan menyentuh layarnya. Rain lalu mengangguk dan bergeser kembali.
“ Makasih Rain.” Kata Rose pelan dan mulai menscrool layar TV itu perlahan lalu pilihannya jatuh pada Drama serie Good Doctor yang tokoh utamanya Dr. Shaun Murphy yang juga mengalami syndrome asperger. Mungkin dengan menonton drama serie ini, Rose bisa lebih memahami jalan pikiran seorang Rain.
Di bangku depan. Embun mulai bercerita kepada Awan tentang apa yang dialaminya selama pernikahannya dengan Guntur.
“ Jadi saat Rain terdiagnosa Syndrome Asperger itu, Guntur mulai berubah?” Tanya Awan
“ Iya, Guntur mengatakan aku gagal menjadi seorang ibu karena melahirkan Rain . Percuma punya anak lelaki kalau anak lelakinya seperti Rain. Memang Guntur sifatnya keras , makanya dia bisa jadi pengacara hebat, tapi makin lama dia makin terpengaruh sifat Bapaknya yang tidak bisa menghormati istri. Jadi sejak Rain terdiagnosa hidupku berubah jadi seperti neraka.
Kadang aku sampai nggak berani masuk ke kamar kami karena takut Guntur ngamuk. Aku bertahan tahun ke tahun demi Rain dan berharap Guntur akan berubah. Tapi dia nggak pernah berubah, sifatnya makin menjadi-jadi karena kesuksesan kantor pengacara kami, apalagi ayahnya selalu membanggakan dia, sebagai anak lelaki yang hebat yang bisa sukses dengan karirnya sendiri meskipun punya ayah kaya raya .” Kata Embun menghela nafas.
“ Aku tahu, kamu pasti bertahan demi Rain dan juga biasanya karena hinaan dan siksaan terus menerus yang kamu terima, kamu akan mengalami rendah diri. Itu biasanya yang terjadi dari korban gaslighting. Banyak pasienku di Amerika yang meskipun wanita karir yang hebat tapi mental health nya terganggu karena terus menerus di lecehkan baik secara verbal ataupun non verbal oleh pasangannya. Apakah kamu ada menerima hinaan lain , M.?” Tanya Awan sambil mengenggam tangan Embun
Embun menghela nafas panjang . lalu dia mengigit bibirnya. Malu kalau dia harus bercerita tentang apa yang dialaminya pada Awan, tapi hatinya sudah tidak bisa menahan lagi beban itu.
“ Jangan angggap aku sahabatmu. Anggap aku psikiatermu yang mencoba menyembuhkan luka hatimu. Jadi nggak usah ragu . Keluarkan unek-unekmu dan kamu akan menjadi lebih ringan tanpa beban. ” Kata Awan dengan suara lebih lembut lagi dan suara lembutnya itu serasa menghipnotis diri Embun dan Embunpun bercerita, sambil tangannya gemetar
“ Guntur tidak pernah lagi mengauliku dari depan saat kami berhubungan intim karena dia bilang dia jijik melihat tubuhku yang telah melahirkan seorang anak seperti Rain.” Air mata Embun jatuh membasahi pipinya tanpa bisa dia tahan
“ Guntur selalu menyuruhku berlutut dan bertumpu pada kedua kaki dan tanganku bagaikan anjing dan dia akan mengauliku dengan kasar sambil memukul bokongku. Kalau aku menolaknya dia akan melampiaskan kemarahannya pada Rain dan aku tidak ingin dia seperti itu. Rain pernah diguncang-guncangnya sampai pusing saat dia berumur 6 tahun. Jadi aku terpaksa menerima semua perlakuan dan siksaan Guntur selama bertahun-tahun, semua itu kulakukan demi Rain.” Kini Embun sudah terisak-isak.
“ Biadab” Awan sampai mengepalkan tanganya karena mengerti bagaimana terlukanya Embun.
Dia tidak bisa bercerita kepada siapapun karena malu dan dia tidak kuasa menolak siksaan itu karena dia ingin melindungi anaknya.
“ Ssstt. M jangan menangis. Semua itu sudah lewat. Guntur sudah mati. Dia sudah mendapatkan karmannya. Kamu akan baik-baik saja.” Katanya menepuk bahu Embun lembut.
“ Benar. Aku akan baik-baik saja apalagi kalau aku sudah mendapatkan semua harta mertuaku. Aku harus berhasil mendapatkan semua harta mereka untuk Rain dan untuk kepuasaan hatiku karena telah diperlakukan bagai wanita menjijikkan selama bertahun-tahun.” Kata Embun menghapus air matanya.
Hatinya terasa lebih ringan setelah dia bercerita rahasia terkelam yang dialaminya selama menjadi istri seorang Guntur.
“ Iya benar, kamu perlu pelampiasan. Aku tidak akan berkomentar tentang itu. Kalau kamu merasa lebih baik dengan mendapatkan semua harta mereka. Lakukanlah , asalkan jangan ngoyo dan terlalu memaksa kehendak sampai kamu membuat orang lain menderita. Itu nanti akan membuat mentalmu semakin sakit.” Kata Awan perlahan mencoba menasehati Embun.
“ Maksudmu? Aku memaksakan kehendakku pada Rain?”
“ Tidak hanya Rain saja tapi juga Rose.” Kata Awan.
“ Rose bersedia membantuku kok dan aku memberinya banyak uang sebagai kompensasi dan ini bukan kawin kontrak karena Rain sudah bilang dia akan bertanggung jawab pada hidup Rose selanjutnya karena Rose adalah istrinya. Aku tidak akan meninggalkan Rose dan aku juga berharap Rose dan Rain bisa hidup bahagia. Rose sepertinya sudah jatuh cinta pada Rain.” Kata Embun dengan suara menanjak .
“ Ssst… iya-iya maafkan aku. Aku hanya khawatir saja. Baguslah kalau Rain bisa mengatakan kata-kata seperti itu. Berarti dia tidak seperti ayahnya dan kakeknya. Dan bolehkah kalau urusan register pernikahan ini sudah selesai dan keadaan lebih tenang, Rain ku hynoterapi? Karena aku melihat Rain itu tidak murni hanya Asperger.” Kata Awan pelan.
“ Maksudmu Rain ada penyakit lain?”
“ Bukan penyakit tapi suatu kondisi atau kesehatan yang harus kita telaah lebih lanjut.”
“ Semua ciri-ciri syndrome Asperger itu ada pada Rain ,jadi nggak mungkin ada kondisi lain.” Debat Embun dengan suara tinggi.
“ M.. kamu masih sangat tegang. Maafkan aku membicarakan hal ini sekarang. Okay nanti aja setelah semua selesai. Register pernikahan mereka dan bagaimana Rain bisa menyesuaikan diri dengan Rose. Aku akan membantumu , M. Jangan khawatirkan yang lain ya. Jiwamu juga sakit, jadi kamu juga harus sembuh. Kamu dan Rain akan menjadi prioritasku sekarang. “ Kata Awan lembut.
“ Mengapa?? Mengapa kami menjadi prioritasmu?” Tanya Embun
“ Aku mengangkat diriku sendiri menjadi doktermu. Menjadi psikiatermu, agar jiwamu sembuh. Okaykah sahabatku?”
Embun tertawa “ Kamu memang raja kepo. Kurang kerjaan kamu ya? Kenapa kamu nggak kembali ke Amerika? Istrimu yang bule itu gimana?” Tanya Embun.
“ Kami sudah bercerai dua tahun lalu, makanya aku kembali ke Jakarta.”
“ Kenapa bercerai setelah puluhan tahun menikah?” Tanya Rose tak mengerti
“ Kenapa aku tidak boleh bercerai? Pangeran Charles aja bercerai dari Lady Di yang sangat cantik?” Kata Awan tenang.
“ Jangan bilang kamu CLBK?” Kata Embun
“ Kalau aku ketemu kamu dua tahun lalu , mungkin aku akan CLBK, tapi keadaan terbalik. Istriku yang CLBK dengan mantan pacarnya. Katanya cintanya padaku sudah padam. No Spark anymore.” Kata Awan tenang.
“ Hah?? Benaran? Dan kamu tidak menentangnya. Kamu langsung menyetujuinya” Tanya Embun mabil memandang Awan lekat-lekat dengan mata bundarnya.
“ Tidak langsung kusetujui. Aku berpikir dua hari dan kemudian aku memutuskan untuk mengabulkan permintaannya. Bercerai dan seluruh asset kubagi rata bersamanya dan aku kembali ke Indonesia, membuka Peace For Soul sambil menulis buku dan memberikan konsultasi online kepada pasien-pasienku.”
“ Kenapa kamu mengabulkannya. Kenapa kamu tidak mencoba mendapatkan cintanya kembali. Kamu bisa berusaha menghidupkan kembali spark diantara kalian.” Kata Embun.
“ Mantanku sudah menemukan spark yang baru di mantan pacarnya saat kuliah dan mungkin itu caraku mencintainya. Membiarkannya menemukan kebahagiaannya. Aku tidak pernah membencinya. Bagaimanapun dia adalah ibu dari anakku. Jodoh kami telah berakhir dan aku bisa menerimanya tanpa drama. Kamu bisa lihat aku baik-baik saja kan . Masih tetap ganteng dan penuh pesona dan bisa membuat hatimu berdebar.”
“ OH NO.. Gila kamu. Aku trauma dengan laki-laki. Aku memutuskan untuk tidak menikah lagi dan aku terikat dengan surat wasiat Guntur yang mengatakan kalau aku tidak boleh menikah bila ingin hartanya. Uda meninggal aja dia mengikatku seperti itu ya. Guntur tidak seperti kamu, Wan yang memikirkan akan memberi kebahagiaan untuk wanitanya.” Kataku tertawa.
Awan menatap Embun dengan pandangan yang tak bisa ditebak sambil menghela nafas
“ Jiwamu sakit M.. Nanti setelah semuanya selesai berjanjilah datang ke Peace For Soul dan aku akan berusaha membuang batu-batu besar yang tertumpuk di hatimu.”
“Iya.. Iya.. nanti kalau sudah selesai urusan Rain dan Rose aku akan mencarimu dan Rain juga akan kubawa untuk dihynoterapi olehmu. Keinginan terbesarku adalah kebahagiaan Rain dan aku pikir Rose adalah wanita yang paling tepat untuk mendampingi Rain kalau suatu saat aku mati.” Kata Embun
“ Kamu memang pintar memilih. Aku rasa Rose bisa membuat Rain terbiasa padanya. Katamu ini baru hari ketiga mereka berdua bersama tapi aku lihat tadi Rain sudah mulai memandang punggung Rose saat kalian berdua berjalan di depannya . Dia sudah mulai mengamati Rose dalam diamnya. Semoga Rose dan Rain bisa hidup berbahagia.” Kata Awan penuh pengertian
“ Iya itu memang harapan terbesarku. Aku tahu , aku melakukan pemaksaan dan membuat Rose tak ada pilihan saat menyuruhnya menjadi istri Rain, tapi aku tak berniat jahat. Seandainya Rain tidak terbiasa dengan Rose , aku akan bertanggung jawab terhadap hidup Rose. Aku tidak mungkin mengusirnya begitu saja.” Kata Embun
“ Aku tahu M. Kamu bukan wanita yang jahat. Kamu hanya mempertahankan diri dan ingin melindungi anakmu.Itu memang insting terdalam dari seorang ibu.” Kata Awan sambil mengenggam tangan Embun erat.
Pembicaraan itu berakhir, saat suara merdu pramugari mengalun menandakan pesawat mereka akan segera mendarat di Changi International Airport.
Babak baru kehidupan Rose dan Rain pun akan segera dimulai sebagai sepasang suami istri.