Chapter 6

1064 Words

5 "Mas Iki ngisin-ngisini (Mas ini malu-maluin) kalo sidang garangnya bukan main eh kalo ada Mbak Redanti manjanya Masya Allah." Neta bolak-balik mukul bahu Abdi yang masih terlihat memelas. Abdi hanya menatap Neta dengan mata setengah mengantuk. "Kamu itu rameeee aja, aku itu pingsan beneran laper, sedih dan putus asa, udah ah udah malem banget ini, aku kuat-kuatin besok ngantor, tambah gak karu-karuan kantor aku tinggal sama kamu." Abdi meraih gulingnya dan tidur menyamping. "Pulang sana Net, aku mau mimpi dipeluk Caca tercinta, lega rasanya makan disuapi Caca tadi, itu dokter meski cantik aku nggak tertarik, kebanyakan makan cacing paling." Neta kembali tertawa dan memukul bahu kekar Abdi lagi, Abdi menoleh dengan kesal. "Kamu itu kerasukan ya? Main pukul aja." Sambil tertawa Neta

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD