"Keren juga. Lihat deh. Dia kerja sampe otot-ototnya woow begitu." Fiandra tentu melirik sahabatnya itu. Yang lain cekikikan. Lucu melihat Fiandra tak suka temannya mengatakan itu. Sebenarnya Adhi bukan yang berotot banget. Tapi pas begitu. Keren saja. Apalagi siang begini hanya mengenakan kaos putih di percetakannya. Banyak pula gadis-gadis yang datang. Ia jadi sebal. Waaah. Ia ternganga dengan fakta itu sebenarnya. Ia baru benar-benar tahu ternyata cowok itu bekerja di sana. Ya tentu tak ada yang mengira kalau ia punya percetakan itu. Adhi merasa kalau ia harus berbuat sesuatu untuk keluarganya. Jadi ia mengambil foto percetakan dan mengirim uang pada Manggala untuk membantu biaya kehidupan di rumah. Untuknya sendiri? Ia punya banyak uang. Ia juga sudah mengatakan pada Ayahnya untuk t