46

1028 Words

Afika mengambilsapu lidi yang biasa digunakan untuk membersihkan kasur. Tangan mungilnya memukul keras bagian belakang Dika yang tak kunjung beranjak dari atas Rain. Mau gimana lagi selain bertahan. Masa iya, Dika harus bangkit dari atas tubuh Rain dan mempertontonkan kedua lato -latonya yang sedang mengeras. Jelas tidak mungkin. Kalau itu sampai terjadi, maka sang kakak tidak akan memaafkannya dirinya, karena telah menodai mata anak kecil dan membuat otak anak selalu berpikir ke arah yang tidak baik. Begini yang perlu ilmu parenting. Plak plak ... Afika terus memukul Dika dengan sapu lidi itu secara membabi buta. Afika hanya melihat sekilas, Rain teriak seperti kesakitan. "Afika ... Sekarang keluar dulu ... Om minta ya, Sayang ..." Dika terus memohon dan menahan rasa sakit perih dan p

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD