When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
"Rainy ... Saya ini dosen kamu. Saya juga jodoh masa depan kamu." Namun sayang sekali pesan yang dikirim Dika hanya tercentang satu. Rain tak hanya mematikan ponselnya saja tapi juga mematikan paket datanya agar tak ada lagi pesan aneh yang masuk ke dalam room chatnya. "Rainy?" "Rain?" "Hujan!" "Kenapa kamu matikan? Saya khawatir sama keadaan kamu." "Baiklah. Besok pagi kalau sudah bangun, tolong kabari saya. Bagaimana perkembangan keadan kamu." Dika menutup ponselnya dan meletakkan di atas nakas sampibg ranjangnya. Satu tangannya di angkat dan di letakkan di keningnya. Baru kali ini, Dika pusing dengan urusan perempuan. Banyak perempuan yang mengejarnya selama ini. Tapi, Sekarang Dika seerti terkena karma. Ia malah mengejar satu wanita karena rasa bersalahnya. Pagi -pagi sekali, D