51

1008 Words

Suasana dimeja makan sudah mulai ramai. Apalagi ada Afika yang selalu spontan dengan celetukannya dan membuat semua orang tertawa lepas mendengarnya. Suara khas anak kecil bernada manja, imut dan sedikit pelo. Dika juga sudah turun sendiri lalu duduk disalah satu kursi makan tanpa bersama Rain. "Rain mana?" tanya Lulu yang melihat satu kursi masih kosong. "Lagi istirahat Mbak. Katanya mau istirahat. Badannya gak enak," jelas Dika yang dengan santai mengambil nasi dan beberapa lauk serta sayur yang ada dimeja. "Masuk angin, Dik?" Meta ikut nimbrung. "Iya kali Ma? Ditanya diem aja." Suara Dika terdengar datar. "Istri sakit. Masih bisa makan dengan nikmat, Dik? Kalau Papa dulu gak bisa," jelas Handoko menyuap satu sendok nasi ke adalm mulutnya. Dika yang baru saja mengunyah lagsung ter

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD