When you visit our website, if you give your consent, we will use cookies to allow us to collect data for aggregated statistics to improve our service and remember your choice for future visits. Cookie Policy & Privacy Policy
Dear Reader, we use the permissions associated with cookies to keep our website running smoothly and to provide you with personalized content that better meets your needs and ensure the best reading experience. At any time, you can change your permissions for the cookie settings below.
If you would like to learn more about our Cookie, you can click on Privacy Policy.
Dika dan Lulu pergi ke Mall untuk membeli beberapa keperluan rain. Dika sengaja meminta tolong pada Lulu untuk membantu memilihkan barang yang akan dibeli dan dipakai oleh Rain. "Anaknya kalem ya, Dik," ucap Lulu memebrikan penilaian kesan pertama tadi. "Iya kali," jawab Dika singkat. Lulu menoleh ke arah Dika dan memukul lengan Dika dengan keras hingga adik bungsunya berteriak kesakitan sambil mengelus lengannya. "Aw ... Sakit mbak," ucap Dika dengan suara sedikit melengking. "Kamu itu suami. Jangan terlalu cuek gitu dong, Dik. Istri kamu itu umurnya masih jauh dibawah kamu. Pasti dia labil banget. Anak ABG tuh sukanya dibucinin," jelas Lulu memberikan nasihat. "Iya," jawab Dika sekenanya. Kedua matanya mengedar mencari pakaian tidur untuk Rain. Lulu juga mmeilih beberapa piyama ti