Justin menghela napas, sambil menyandarkan punggungnya di kusen pintu dapur, menatap tingkah aneh sang istri yang tiba-tiba saja keluar dari ruang kerjanya, dan saat ini tengah menuangkan garam ke dalam gelasnya. Justin mengernyit pada banyaknya garam yang dituangkan Hana ke dalam gelasnya, lalu mengaduknya dengan sendok. Sesaat, perempuan itu tampak ragu, namun kemudian dia memantapkan diri mengangkat gelas berisi air garam itu ke depan mulutnya. Belum sempat lidahnya mencicipi, Justin telah lebih dulu merebut gelas di tangan Hana sehingga sedikit menumpahkan isinya. “Apa yang kau lakukan?” tanya Justin sambil meletakkan gelas itu ke atas meja, lalu beralih mengelap tangan Hana yang basah. Hana terkejut, kemudian dia mengerucutkan bibir dan hendak mengambil kembali gelasnya,tapi Justi