Chapter 16

1093 Words

Pagi itu matahari masih dengan sinarnya yang hangat. Hana dan Justin berada di atas selimut tebal yang dihamparkan di atas rumput, dengan Justin yang tertidur di pangkuan Hana. Mereka terdiam untuk waktu yang tidak sebentar, menikmati momen yang kapan saja bisa berakhir. Hana menyapukan tangannya ke rambut halus milik suaminya. Dia tersenyum ketika Justin membuka mata dan menatapnya. Jantung Hana berdebar seperti biasa, tapi sekarang dia mulai menikmati debaran itu. “Mau anggur?” tanya Hana lembut, yang dibalas Justin dengan anggukan singkat. Dari keranjang yang mereka bawa, sudah terdapat buah-buahan, sandwich, dan sebotol s**u. Hana memetik satu buah anggur dan menyuapinya untuk Justin. “Hm...” gumam lelaki itu ketika mengunyah anggurnya, dia tersenyum pada Hana, mengingat dulu bagai

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD