Maaf

999 Words

Markus duduk di sofa dengan menatap rekaman sepasang dua bocah umuran tiga tahun, mereka terlihat sedang rebutan mainan. Kemudian beberapa menit kemudian terdengar tangisan bocah laki - laki. Karena si bocah perempuan merebut mainannya. Markus tersenyum, kenapa ia sangat gemas melihat kedua bocah tersebut. si laki-laki kecil itu kalah oleh si gadis kecil. padahal kalau di lihat dari postur tubuh, si bocah laki-laki jelas lebih tinggi dari si gadis kecil. "Eh, kenapa sayang?" seorang perempuan datang mengusap kepala si laki-laki kecil itu penuh sayang. "Deli ambil mainan kukus!" si laki-laki kecil mengadu dengan mengusap kedua matanya yang berurai airmata. perempuan itu hanya tersenyum menatap si gadis kecil yang saat ini sedang asik dengan mainannya. "Deli itu mainan kukus kenapa di amb

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD