“Masuk,” ucap Edward sembari memimpin langkah. Dengan kening yang ditempeli dua lembar uang seratus ribu, Embun mengikuti titah Edward. Tak seperti biasa, hari ini Edward tak sampai mengenakan setelan jas. Pria yang begitu mencintai uang itu mengenakan hoodie warna putih dan tampak sangat lembut, tak ubahnya perubahan sikap Gandra, akhir-akhir ini. “Besok kamu baru boleh pulang, kan? Berarti hari ini aku punya asisten pribadi. Hari ini, kamu harus bantu aku beres-beres, pokoknya.” “Tapi kata Pak Gandra, aku harus istirahat total. Makanya aku dikasih libur dan dikirim ke sini.” Edward balik badan sambil mendengkus. Ia menatap Embun sambil berkecak pinggang. Melihat penampilan Embun yang sekarang, Embun mengenakan daster bermerek, membuat wanita tersebut tampak lebih berkelas. Mesk tentu