16. Let's make a deal

1998 Words
"Claire... How about we make a deal?" tanya Dean dengan wajah serius menatap Claire tepat di kedua bola matanya. Claire mengerutkan alisnya, "Kesepakatan seperti apa yang bapak maksud?" Dean tersenyum mendengar respon Claire. "Kita bisa melakukan penelitian mengenai apakah terdapat pengaruh kamu terhadap Reinaldy dan kehidupan malamnya?" Claire membulatkan matanya mendengar ucapan Dean dan baru membuka mulut hendak menolak, atasannya itu sudah kembali mengangkat tangannya memberi isyarat pada Claire untuk tidak menginterupsi ucapannya sehingga Claire kembali menutup mulutnya. "Kamu hanya perlu merubah sikap kamu pada Reinaldy, Claire. Bersikap sebagaimana kamu bersikap pada teman-teman kamu. Saya yakin Reinaldy sebenarnya sudah jatuh hati sama kamu jadi dia akan dengan mudahnya mengikuti apapun yang kamu inginkan dan artinya jelas kamu memiliki pengaruh yang besar untuk Reinaldy. Perlahan kita manfaatkan pengaruh kamu itu. Kamu harus membuat Reinaldy jauh dari kehidupan malamnya dengan pengaruh yang kamu miliki." Claire melongo mendengar ucapan Dean. Claire jelas dengan tegas menggelengkan kepalanya, "Maaf––" "Saya akan memberikan kamu sepuluh kali lipat dari gaji bulanan kamu yang kamu terima dari Reins kalau kamu berhasil membuat Reinaldy lepas dari kehidupan malamnya," ucap Dean dengan nada serius memotong ucapan Claire yang Dean tau akan menolak idenya tadi. Claire terdiam kaget. "Saya yakin kamu tidak tertarik melakukan hal ini karena kamu tidak mau berinteraksi dengan Reinaldy karena masa lalu kalian tapi saya pikir kalau penawaran yang saya berikan ini menguntungkan kamu. Anggap saja kita sedang membalas Reinaldy atas apa yang pria itu lakukan dimasa lalu. Dia menjadikan kamu taruhan dan kini kita yang menjadikan dia bahan taruhan. Saya bertaruh uang yang saya miliki menjadi milik kamu asal kamu bisa memenuhi permintaan saya tadi. As simple as that." Simple dibagian mananya, Pak? Permainan anda ini jelas berbahaya! Claire membatin lalu menghela nafas panjang. "Saya yakin bapak mengerti konsep bertaruh dan hadiahnya..." Dean tertawa mendengar ucapan Claire. "Kita bertaruh soal Reinaldy dan kebiasaannya dengan kehidupan malamnya namun yang kita jadikan hadiah memang berbeda. Saya tidak perlu uang karena uang saya sudah cukup banyak sedangkan kamu saya yakin kamu membutuhkan uang untuk kelangsungan kehidupan kamu. Kamu cukup mempertaruhkan loyalitas tanpa batas yang kamu miliki. Kalau kamu ternyata gagal saya berhak mendapatkan dedikasi kamu sebagai seorang sekretaris hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Kamu tidak bisa meninggalkan Reins kecuali saya yang memecat kamu dan saya yakin saya tidak akan memecat kamu karena kinerja kamu yang luar biasa membantu saya selama ini." Claire nampak ragu dengan penawaran yang Dean berikan dan Dean tetap berusaha memersuasi wanita yang ada dihadapannya saat ini. "Ini hanya perjanjian diantara kita. Reinaldy tidak akan tau. Kamu hanya cukup menjalankan hari kamu seperti biasanya dan membiarkan Reinaldy masuk dalam kehidupan kamu. Saya yakin jika hipotesis saya benar maka Reinaldy akan berubah dan saya juga tidak keberatan kalau kamu akhirnya berjodoh dengan Reinaldy. Saya mengenal kamu sebagai pribadi yang baik." Claire hendak membuka mulutnya namun Dean kembali angkat suara, "Jangan menolak, Claire. Ini akan menyenangkan." Claire menghela nafas panjang, "Tapi kalau saya menerima permainan taruhan bapak ini saya tidak ada bedanya dengan Reinaldy. Saya merasakan bagaimana kesalnya saat saya tau kalau Reinaldy menjadikan saya bahan taruhan dan saya tidak mau membuat Reinaldy merasakan hal yang sama seperti yang saya rasakan dulu." Dean menatap Claire santai, "Dulu dia bahkan tidak memikirkan perasaanmu saat dia melakukan permainan itu dengan orang yang dia ajak menjadikan kamu sebagai bahan taruhan lalu kenapa kamu perlu memikirkan perasaan Reinaldy? Selain itu... saya tau kamu juga memerlukan uang dalam jumlah banyak dalam waktu cepat kan? Seingat saya tiga hari waktu yang kamu miliki..." Claire membeku mendengar ucapan Dean. "B-bagaimana bapak tau?" "Saya tidak sengaja berada di pesta yang kamu datangi hari itu. Saya datang mewakili papa saya yang malas datang ke acara itu tapi dia butuh relasi orang-orang yang hadir disana. Saya kaget melihat kedatangan kamu dan saya mengikuti kamu lalu mendengar semuanya. Saya diberi izin petugas keamanan disana mendekati area kamu dan mama kamu berada saat itu karena nama yang saya miliki." Claire tanpa sadar mengepalkan tangannya mengetahui semua ini. Dean membuatnya goyah karena teringat uang yang harus ia dapatkan untuk membantu mamanya. "Ini win-win solution untuk kamu dan rasa penasaran saya, Claire. Jelas akan membawa dampak yang baik juga untuk Reinaldy kalau kamu berhasil menjalankan semua ini." "Tapi, Pak... Saya tidak akan bisa membuat Pak Reinaldy menunjukkan perubahan dalam waktu tiga hari... Itu mustahil lagi pula permainan bapak aneh. Tidak masuk akal." Dean tersenyum santai, "Permainan ini tidak serumit itu, Claire... Saya justru akan membuatnya menjadi mudah untuk kamu asal kamu setuju mengikuti permainan saya ini. Dalam dua hari ini kalau kamu bisa membuat Reinaldy tidak pergi ke club untuk melakukan kebiasannya maka saya akan memberikan kamu setengah dari total uang hadiah yang bisa kamu terima dan kalau kamu bisa membuat Reinaldy bertahan menjauh dari kehidupan malamnya selama tiga bulan maka kamu akan mendapatkan setegahnya lagi. Mudah bukan?" Claire melongo mendengar ucapan pria yang duduk di hadapannya itu. Dari sisi mana permainan ini tidak rumit? Bagian mana permainan ini yang menjadi mudah? Jelas permainan ini tidak mudah bagi Claire karena Claire sendiri tidak tau bagaimana caranya membuat Reinaldy berhenti pergi ke club dan berhenti menjalani kehidupan malam yang selama ini sudah pria itu jalani. Jelas ini permainan yang sangat sulit dan rumit bagi Claire apa lagi selama ini ia tidak pernah bisa bersikap bersahabat pada Reinaldy jelas pria itu akan langsung curiga kalau tiba-tiba ia berubah dan sudah pasti ia akan ada dalam masalah besar kalau Reinaldy tau dirinya menjadi bahan taruhan. Ini ide buruk. Permainan ini buruk. Claire hanya akan mendapatkan masalah jika ia setuju dengan ide pria yang duduk dihadapannya saat ini. "Kamu harus memikirkan mamamu, Claire. Saya yakin kamu tidak akan membiarkan mama kamu masuk dalam penjara karena tidak ada satu orang anak yang rela orang tuanya berada di dalam penjara walau anak itu tau memang orang tuanya bersalah," ucap Dean dengan nada yang terus berusaha mempengaruhi Claire agar wanita itu goyah. Dan perlahan Dean berhasil. Claire mulai goyah... Ucapan pria yang duduk dihadapannya memang benar. Ia membenci mamanya tapi ia tidak rela mamanya masuk ke dalam penjara. Sudah cukup label yang ia miliki selama ini dan ia tidak mau punya label tambahan menjadi anak dari seorang narapidana juga. "Sebenarnya inti dari permainan ini hanya kamu membuat Reinaldy berubah dengan pengaruh yang kamu miliki, Claire... Saya yakin tidak sulit membuat Reinaldy tidak pergi ke club dalam waktu dua hari karena semenjak bertemu kamu Reinaldy sudah tidak ke club beberapa hari belakangan ini. Saya yakin kalau kamu merubah sikap dan mau menerima pertemanan yang Reinaldy sodorkan ke kamu maka kamu bisa lolos mendapatkan uang yang bisa kamu gunakan untuk menyelamatkan mama kamu..." Dean masih berusaha memersuasi Claire. "Tapi bagaimana saya tau Pak Reinaldy datang ke club atau tidak? Saya tidak mungkin memantau lokasi beliau terus... Lalu bagaimana kalau saya berhasil membuat Pak Reinaldy tidak datang ke club selama dua hari tapi gagal membuat Pak Reinaldy tidak datang ke club selama tiga bulan waktu yang ditentukan? Apa saya harus mengembalikan uang yang saya terima di awal?" Dean tersenyum lebar mendengar pertanyaan Claire. Dean menangkap indikasi Claire mulai goyah dengan penawarannya. "Saya menempatkan orang untuk mengawasi Reinaldy. Saya tidak akan bermain curang kalau kamu khawatir. Tujuan utama saya adalah membuat Reinaldy berubah jadi saya akan membiarkan kamu berusaha semaksimal mungkin dengan cara kamu sendiri mempengaruhi Reinaldy untuk berubah... Untuk pertanyaan kamu yang kedua rasanya tidak mungkin terjadi..." "Tapi tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini, Pak..." Dean mengangguk pelan, "Benar, memang tidak ada yang tidak mungkin di dunia ini. Jadi kalau memang nantinya kamu gagal membuat Reinaldy menghilangkan kebiasaan buruknya itu selama tiga bulan maka kamu hanya perlu sadar kalau kamu tidak bisa pindah kerja ketempat lain. Kamu tidak perlu mengembalikan uang yang sudah kamu terima tapi sebagai gantinya kamu harus bekerja di Reins sebagai sekretaris saya sampai saya sendiri yang memecat kamu. Yang paling penting kamu harus bekerja dengan baik seperti hari ini sampai saya sendiri yang memutuskan kalau kamu sudah tidak diperlukan lagi di Reins." Claire hanya diam untuk berpikir. "Ingat.. Uang yang saya berikan bisa membantu kamu menyelamatkan mama kamu sehingga mama kamu tidak perlu merasakan dinginnya tinggal di penjara, Claire..." *** Claire duduk di kursi sebuah mini market yang terletak di dekat kantornya. Hari sudah malam tapi Claire bingung dengan apa yang ia putuskan benar atau tidak. Claire mungkin sudah gila menerima permainan yang Dean sodorkan padanya tapi ucapan Dean terus terngiang-ngiang di kepalanya. Mungkin Claire mulai menyesal menerima permainan konyol ini. Reinaldy dulu tidak memikirkan perasaannya saat menjadikannya taruhan bersama dengan teman-teman sialannya jadi untuk apa ia memikirkan perasaan Reinaldy? Yang harus Claire pikirkan adalah bagaimana cara menyelamatkan mamanya. Tiga hari waktu yang ia miliki untuk mendapatkan uang membayar ganti rugi gaun yang dirusak mamanya. Tapi kalau menerima permainan Dean, ia tidak ada bedanya dengan Reinaldy di masa lalu. Hal ini membuat Claire bimbang tapi menyesal pun terlambat karena ia sudah menerima permainan yang disodorkan Dean padanya. Claire menghela nafas panjang dan hendak meminum s**u coklat kemasan yang ia beli dan matanya membulat menyadari siapa yang berdiri dihadapannya. Reinaldy berdiri dihadapannya dengan kaca sebagai pemisah diantara keduanya. Claire berada di dalam mini market dan Reinaldy berada di luar mini market kini sedang tersenyum lebar ke arah Claire. Jantung Claire spontan memompa cepat. Tanpa sadar kedua tangan Claire yang sedang memegang kotak s**u pun mengerat. Reinaldy beranjak dari tempatnya dan masuk ke dalam mini market lalu duduk dengan santainya di kursi kosong tepat di sebelahnya. "Sedang apa kamu disini malam-malam? Kenapa kamu belum pulang?" Reinaldy bertanya pada Claire dengan nada santai. Claire kaget dan bingung. Claire tidak menyangka kalau ia akan langsung bertemu dengan Reinaldy dan tanpa sadar Claire spontan beranjak dari tempat duduknya hendak meninggalkan Reinaldy namun Reinaldy menahan Claire dengan memegangi lengan wanita itu, "Kamu sudah mau pulang? Boleh aku mengantarmu pulang?" Tubuh Claire menegang. Hati dan otak Claire saling berperang. Demi mama, Claire... Demi mama... Claire menatap Reinaldy yang sudah menunggu jawabannya dan setelah menahan nafas beberapa detik akhirnya Claire menganggukkan kepalanya pelan. "Anda enggak akan menyerah kalau saya menolak, kan?" Reinaldy tersenyum lebar hingga gigi-gigi rapi pria itu terlihat jelas dan menganggukkan kepalanya. "Ayo, aku anter kamu pulang..." Reinaldy dengan antusias mengajak Claire keluar meninggalkan mini market, "Aku benar-benar deg-degan mau anter kamu pulang." Claire merotasi bola matanya mendengar ucapan Reinaldy dan sambil berjalan Claire menanggapi, "Anda deg-degan karena anda masih hidup. Manusia hidup normal jantungnya berdetak kalo jantung anda enggak berdetak itu baru menyeramkan." Bukannya tersinggung dengan jawaban Claire, Reinaldy malah tergelak. Pria itu tertawa lepas karena ternyata basa-basinya dijawab dengan sebuah fakta. "Aku senang kamu mau menerima ajakkan aku pulang bersama, Claire..." Claire merotasi bola matanya, "Kan sudah saya bilang tadi kalau saya menolak pasti anda tidak akan menyerah sampai saya setuju menerima ajakkan anda pulang bersama. Saya hanya mempersingkat waktu karena saya mau langsung pulang." Reinaldy tersenyum sambil membuka pintu mini market dan keduanya keluar dan Reinaldy membukakan pintu mobil layaknya seorang gentleman. Claire masuk ke dalam mobil sport milik Reinaldy dan tidak lama kemudian Reinaldy menyusul dengan duduk di kursi kemudi dan mulai menyalakan mesin mobilnya dan melaju meninggalkan mini market menuju tempat tinggal Claire. "Kamu sudah makan malam?" Reinaldy bertanya untuk memecah keheningan. Claire menarik nafas perlahan sebelum menoleh menatap Reinaldy, "Saya akan makan di rumah." Reinaldy memasang wajah cemberut, "Aku belum makan apapun seharian ini Claire. Aku sangat lapar... Boleh temani aku makan malam dulu? Aku tadi harus memeriksa pekerjaan Robert jadi aku melewatkan makan siang dan ada meeting mendadak dan meeting-meeting lainnya sehingga tidak ada waktu untuk makan." Reinaldy menoleh sebentar ke arah Claire dengan wajah memelas, "Temani aku makan dulu ya... Pleaseee..." Claire menghela nafas panjang lalu kembali mengangguk membuat senyum Reinaldy semakin lebar. Claire mengalihkan pandangannya ke arah jendela. Claire merasa bersalah menjadikan Reinaldy bahan taruhan dengan Dean tapi ia tidak memiliki pilihan lain. Dean menawarkan solusi tercepat mendapatkan uang yang ia butuhkan untuk menyelamatkan mamanya dari ancaman masuk jeruji besi. Claire sendiri tidak mau mendapat label tambahan menjadi anak dari narapidana. Claire pun kembali merapalkan mantra dalam hatinya, Demi mama, Claire... Demi mama...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD