7

1580 Words
Sebenarnya Andra merasa tegang saat ini. Pasalnya tadi ia habis melihat Raja kesal dan terlihat sangat marah. Namun sekarang Raja malah mengajaknya untuk berbicara. Tentu saja ia merasa sangat takut saat ini. Ia takut jika saja ia membuat masalah yang ia sendiri tidak tahu bahwa ia membuat masalah itu. Takutnya nanti Raja malah marah padanya. Namun meskipun begitu ia tetap harus berbicara dengan Raja karena sepertinya ini merupakan hal yang sangat penting. Mereka berdua sudah berada di kamar Raja dan saat ini Raja menghela nafasnya dengan kasar. "Gue mau ngomong serius sama lo Andra. Gue harap lo bisa dengerin gue sampai selesai dan nggak motong pembicaraan gue ini." Ujar Raja yang membuat Andra kini mengangguk dan begitu penasaran dengan hal apa itu. "Oke bang gue bakalan dengerin lo." Ujar Andra kepada Raja tersebut. "Gua baru ngomong ini ke lo. Which mean yang tahu pertama kali adalah Lo dari gua. Gua minta Lo jangan bilang siapa-siapa dulu. Okay, jadi Leon sama Lula mau balik kesini." ujar Andra yang tadinya mendengarkan hal ini dengan penasaran tapi setelah mendengar perkataan dari Raja ini Andra berubah jadi kesal. Wajahnya kini benar-benar keras, ia masih belum bisa melupakan bagaimana dulu saat Leon dan Lula menyakiti Lola dengan sengaja dan tanpa ampun. Ia masih belum bisa melupakan hal tersebut. "Sial. Ngapain mereka mau kembali kesini lagi Bang? Ga puas mereka dulu nyakitin Lola dulu?! Mereka mau nyakitin Lola lagi? Ga punya hati mereka bang. Gua ga setuju kalo mereka balik kesini." ujar Andra dengan emosi yang kini berkobar-kobar. Pasalnya ia memang benar-benar kesal pada hal ini. "Gua juga ga setuju mereka balik kesini. Tadi gua baru aja dapat chat dari Leon. Dia bilang mau balik kesini, katanya mau minta maaf. Begitu pun juga dengan Lula. Tapi gua masih berat, kejadian itu masih belum bisa gua lupakan gitu aja. Semuanya masih berat banget bagi gua. Gua pun juga tahu kalo bagi Lo dan yang lainnya juga masih berat dan kalian masih belum terima. Makanya gua ga balas sama sekali chat itu." ujar Raja kepada Andra. "Dengan alasan apa pun itu. Gua masih belum bisa terima mereka balik bang. Mereka ga tahu gimana traumanya kita karena kelakuan mereka ke Lola yang buat Lola yang udah hancur berkeping-keping jadi semakin hancur. Rasanya sakit banget bang." ujar Andra yang kini jadi sesak, ia menahan tangisnya karena memang hal itu benar-benar membuatnya ingin menangis. "Iya gua tahu Ndra. Tapi gua yakin kalo mereka bakalan tetap balik kesini. Lo kan tahu kalo Leon itu anaknya keras kepala banget. Jadi gua minta sama Lo buat simpan ini buat Lo dulu. Kalo mereka nanti benar-benar datang, gua minta Lo tenangin anak-anak yang lainnya. Gua juga bingung sebenarnya harus gimana. Otak gua langsung blank begitu gua denger kalo Leon mau balik kesini. Rasanya gua marah tapi gua ga bisa mengekspresikan kemarahan gua itu karena gua di depan yang lainnya. Pasti mereka bakalan tanya ke gua 'kenapa?' kalo gua ngamuk tadi dan gua tentu aja ga bisa jawab kenapanya gua itu. Gua ga mau mereka semua tahu." ujar Raja tersebut. "Iya bang, gua tahu bang. Gua bakalan simpan ini sendiri bang. Sampai sekarang gua masih ga percaya kalo Leon punya keberanian buat datang lagi ke Indonesia setelah apa yang dia lakukan ke Lola. Gua rasa dia orang yang ga tahu malu bang." ujar Andra meluapkan emosinya lagi sekarang ini. "Gua juga ga tahu. Mungkin dia benar-benar menyesal, tapi bagi gua sekarang penyesalan udah ga ada artinya lagi karena semuanya udah terjadi. Dia dulu berhasil hancurin kita semua. Bahkan menghancurkan Lola yang udah lama hancur. Untung aja ada Angkasa dan kita semua juga bisa bersatu seperti ini lagi, saling menguatkan lagi." ujar Raja dan Andra mengangguk juga. Mereka berdua pun menyelesaikan pembicaraan mereka dan setelah itu mereka turun lagi ke bawah karena mereka tidak mau jika teman-teman mereka yang lainnya akan menatap mereka dengan pandangan curiga. Tentu mereka tidak mau jika nanti semuanya curiga dengan mereka berdua. "Abang Raja sayangnya Lola kemana aja sih. Lola dari tadi nyariin tahu, tapi ga ketemu-ketemu. Ternyata diculik sama Andra. Andra kenapa sih nyulik Abangnya Lola? Harusnya tuh Andra nyulik Raisa biar Raisa mau gitu sama Andra hahahha." ujar Lola kepada Andra membuat Andra kini ingin mendekati Lola tapi Lola sudah keburu berlari ke arah belakang Raja sembari memeletkan lidahnya. Ia pun sekarang ini sudah benar-benar tersenyum juga. "Ga bisa wlree, ga bisa." ujar Lola yang kini mengatai Andra tersebut. "Wah ga bisa dibiarin nih bocil satu. Jangan ada yang nahan gua ya. Awas aja kalo ada yang nahan." ujar Andra yang kini sudah berlari ke arah Lola. Mereka sempat saling berlarian hingga pada akhirnya sekarang ini Andra sudah berhasil meraih Lola. Ia pun kini memeluk Lola dengan sangat erat. Seakan-akan Andra sangat takut jika nantinya akan kehilangan Lola juga. Gua harap Lo ga akan hancur kayak dulu lagi Lola. Kita semua bakalan jagain Lolanya kita. Tetap bahagia ya Lola, karena kebahagiaan Lo adalah kebahagiaan kita semua. Batin Andra saat ia tengah memeluk Lola itu. Sementara Raja tahu sekali apa yang kini dirasakan an dipikirkan oleh Andra. Ia pun juga memikirkan hal itu, ia ketakutan jika apa yang terjadi dulu akan terjadi lagi saat ini dan ia sangat tidak mau jika itu akan terjadi nanti. Sedangkan Angkasa kini bertanya-tanya sebenarnya ada apa dengan Andra. Ia tak cemburu ketika Andra memeluk Lola karena itu sering terjadi, tapi ia mempertanyakan ada masalah apa sekarang? Karena biasanya Andra melakukan itu saat ada masalah atau jika tidak saat mereka sangat bahagia. Namun kali ini sama sekali tidak ada petunjuk apa pun jadinya ini membuatnya menjadi bertanya-tanya sekarang. Mungkin yang lainnya tidak sadar dengan hal ini, tapi ia sadar karena ia sudah hafal dengan kelakuan dari Andra. Sepertinya kali ini jika ia bisa menebak, Andra sedang di dera masalah. "Ihhh Andra apaan sih Lola ga bisa nafas tahu." ujar Lola pada Andra dan Andra pun kini nyengir kepada Lola. Ia hanya ingin menutupi kesedihannya. "Ya habisnya Lola juga nyebelin wlee." ujar Andra membuat Lola cemberut jadinya. Andra pun mendekati Lola lagi dan mengusap rambutnya. "Andra bercanda ya Lola sayang." ujar Andra dan Lola mengangguk. "Belikan es krim dong kalo mau minta maaf tuh." ujar Lola kepada Andra. "Ya elah Lola, es krim di kulkas banyak noh. Kenapa minta sama gua. Nih ya gua ambilin ya buat Lola tersayang." Ujar Andra kepada Lola dan Lola menggelengkan kepala dengan lucu. Ia masih menggelengkan kepalanya. "Em.. em. No, Lola maunya yang fresh di beli secara langsung sama Andra sekarang juga. Ihh Andra kalo mau minta maaf itu harus ada effortnya tahu. Masa iya Andra minta maaf gitu aja." Ujar Lola kepada Andra itu. "Astaga, as always Lola make me angry. But i can't hate Lola. Ihhh untung Lola ini lucu. Jadi Andra bisa sabar. Ya udah mau es krim yang apa?" tanya Andra yang tidak lagi bisa berlari karena ia harus menepati janjinya. "Hihihi gitu dong Andra. Kalo gini kan Andranya Lola banget nih. Lola ikut, mau pilih sendiri es krimnya. Boleh ya Bang Raja? Boleh kan Angkasayangnya Lola?" tanya Lola dengan puppy eyesnya yang tidak bisa di tolak oleh mereka. Baik Angkasa maupun Raja kini sudah mengangguk membolehkan Lola. "Aduh kenapa di bolehin sih, bisa-bisa gua bangkrut ini kalo bocil ikut. Jangan banyak-banyak ya Lola sayang." ujar Andra kepada Lola tersebut. "Hahahah terima nasib ya bos." ujar Angkasa kepada Andra yang kini ia lihat sedang dalam mode sok-sokan tak ada masalah padahal masalahnya banyak. Entah lah masalah apa yang kini dihadapi oleh seorang Andra. Andra dan Lola sudah bersama-sama keluar. Mereka pun mengendarai motor untuk sampai ke indoapril terdekat. Ya meskipun jaraknya sangat dekat tapi mereka berdua sama-sama sedang mager pergi dengan berjalan kaki. Maka dari itu sekarang ini mereka berdua pergi dengan menggunakan motor. "Lola, bener ya beli es krim aja. Ga pakek tambahan lainnya. Bangkrut nanti ini dompet." ujar Andra kepada Lola dan Lola kini tampak mengangguk. "Hahaha ya makanya dong Andra tuh disegerakan sama Raisa. Biar Lola ga minta sama Andra lagi hahaha. Tapi tetap minta sih, tapi mintanya ga banyak soalnya Lola mikir Andra udah punya pacar. Jadi harus bagi dua sama pacar Andra. Kenapa sih Andra belum nembak Raisa?" tanya Lola yang kini cerewet lagi. Lola dengan kecerewetannya membuat Andra pusing tapi ia juga tidak lagi bisa berpaling dari Lola dengan segala kecerewetan yang ada. "Astaga Lola, jadi mau beli es krim kan? Udah sekarang kita dah sampe nih. Jadi sekarang turun ya. Daripada ga jadi nih." ujar Andra tersebut. "Ihhh baperan. Iya deh iya. Ya udah boleh beli apa aja kan ya? Siap deh kalau kayak gini semangat banget deh Lola." ujar Lola yang kini sudah kabur ke dalam indoapril. Andra pun segera menyusul Lola, karena jika tidak disusul pasti nanti Lola akan beli banyak sekali. Maka dari itu sekarang ini ia menyusul Lola. Saat di dalam Lola sudah mengambil banyak sekali es krim. Memang Lola sangat maruk jika membicarakan tentang es krim seperti ini. "Sumpah Lola jadi semangat banget ya sekarang. Terima kasih ya Andra. Sering-sering juga kayak gini, pokoknya sebelum Andra punya pacar tuh Lola yang berperan habisin uangnya Andra heheheh." ujar Lola dengan wajah lucunya yang mana hal itu membuat Andra tidak bisa marah kepada Lola. "Iya deh iya kalau ada maunya aja ya Lo tuh. Untung sayang coba kalau nggak udah gue buang kali." ujar Andra yang mana kini mereka berdua sudah berjalan menuju ke kasir. Andra pun membayar belanjaan es krim Lola yang sangat banyak. Benar saja, semua belanjaan Lola ini Andra harus menguras uangnya sebanyak tiga ratus ribu rupiah. Ya, hanya belanja es krim Lola saja.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD