Di perjalanan menuju ke basecamp saat ini Lola sama sekali tidak melepaskan genggaman tangannya dari tangan Angkasa. Hal itu menyebabkan Angkasa hanya menyetir dengan satu tangan saja tapi itu tidak masalah karena memang dirinya juga sudah sering melakukan hal ini dan sudah terampil juga.
"Angkasa, Angkasa beneran nggak akan ninggalin Lola kan? Lola nggak mau kehilangan lagi apalagi kehilangan Angkasa. Angkasa nggak akan berpaling ke siapapun kan?" Tanya Lola sembari menatap ke arah Angkasa dengan pandangan mata yang berkaca-kaca. Angkasa pun sekarang menepikan mobilnya dan ia menatap ke arah Lola. Ia tersenyum dan mengusap rambut Lola dengan penuh sayang.Lola masih menatap Angkasa karena tak terpungkiri bahwa ia butuh jawaban yang pasti dari Angkasa karena ia butuh kepastian juga saat ini.
"Lola sayang, Lola nggak perlu khawatir ya karena Aku nggak akan pernah ninggalin kamu. Apapun itu aku akan selalu ada untuk kamu dan selalu bersama dengan kamu. Intinya kamu nggak perlu khawatir lagi karena aku bakalan selalu milih kamu dan aku nggak akan pernah salah orang untuk jatuh cinta." Ujar Angkasa yang mana sekarang ini membuat Lola memeluk erat ke arah Angkasa itu.
"Makasih ya Angkasa, Aku sekarang jadi tenang tapi tetep aja aku nggak mau kejadian yang dulu itu kembali lagi dan akan lebih parah lagi nantinya. Aku mau semuanya baik-baik saja." Ujar Lola dan Angkasa mengangguk ke Lola.
"Iya sayang, kejadian yang dulu nggak akan pernah terulang lagi. Meskipun kamu sekarang bersama dengan orang yang berbeda tapi aku janji kalau aku nggak akan mengulang kesalahan orang-orang yang ada di masa lalu kamu. Kamu bisa percaya dengan aku dan omongan aku ini." Ujar Angkasa yang mana selanjutnya Angkasa mencium kening Lola membuat Lola merasa nyaman dan tenang sekarang. Kini mereka berdua sudah berjalan menuju ke basecamp lagi.
Angkasa sedikit lebih tenang karena Lola juga sudah tenang sekarang. Mereka berdua hampir sampai di basecamp tapi sebelum itu Lola meminta kepada Angkasa untuk mampir terlebih dahulu membeli jajanan cilok karena ia suka. Angkasa sekarang sudah menjalankan mobilnya ke tempat membeli cilok itu.
"Aku turun dulu ya Lola mau beli cilok dulu kamu tunggu di sini jangan kemana-mana okay sayang?" Tanya Angkasa dan Lola pun mengangguk. Sekarang ini Lola sudah melihat Angkasa yangbperti meninggalkan mobil ini.
Melihat Angkasa, rasanya Lola selalu memiliki semangat yang sangat tinggi. Angkasa membuat hidupnya lebih baik lagi dan juga lebih berwarna lagi. Angkasa mengubah hidupnya menjadi lebih baik lagi dari yang sebelumnya karena sebelumnya Lola memang sudah hancur berkeping-keping karena masa lalu.
Tentu Lola tidak mau jika masa yang lalu itu akan menghampiri Lola lagi, apalagi sampai menghantui Lola lagi. Karena masa lalu itu akan lo lakukan bersama rasa sakitnya yang lainnya dan ia akan hidup dengan semangat baru dan orang-orang yang selalu mencintainya saat ini. Ia sangat berharap jika nantinya semuanya akan baik-baik saja dan tidak akan ada lagi yang namanya rasa sakit.
"Lola nggak tahu gimana jadinya kalau Angkasa nggak hadir di hidup Lola. Terima kasih Angkasa karena udah mau bertahan sampai sekarang di sisi Lola. Lo cuman berdoa dan berharap kalau Angkasa akan selalu ada di sisi Lola dan selalu bahagia sama Lola.karena Lola nggak mau kalau di hubungan ini hanya Lola aja yang bahagia. Angkasa pun harus sama bahagianya dengan Lola." Ujar Lola.
Sementara itu, saat ini Aurora sedang termenung di taman fakultas ekonomi dan bisnis. Kini ia hanya sendiri saja karena dirinya memang tadi kabur dari teman-temannya yang lain. Ia kabur karena dirinya sedang tidak ingin bertemu dengan Galaksi. dirinya sekarang hanya memikirkan tentang kemungkinan-kemungkinan yang bisa saja terjadi dan sebelumnya belum pernah ia pikirkan sendiri.
"Apa kak Sinta benar? Apa benar kalau Galaksi masih belum bisa move on dari Lola dan sekarang ini aku cuman jadi tempat pelarian dari Galaksi saja? Tapi kenapa? Sebelum kembali ke sini semuanya baik-baik aja dan Aku ngerasa kalau Galaksi benar-benar sayang sama aku. Tapi kenapa setelah pindah ke sini dan Galaksi bertemu dengan Lola lalu teman-temannya yang lainnya, kenapa aku merasa ada yang aneh dari diri Galaksi? Galaksi juga masih sering khawatirin Lola. Ya aku tahu kalau emang sekarang mereka berteman tapi terkadang rasa khawatirnya Galaksi itu sedikit berlebihan ke Lola." Ujar Aurora yang sedih.
"Bahkan terkadang Galaksi lebih mendahulukan Lola daripada aku. Kalau kayak apa aku bisa kuat? Tapi aku udah pindah ke sini sama Galaksi dan aku juga udah tinggal sama dia. Tapi seharusnya aku nggak tinggal sama dia karena aku sama Galaksi belum punya ikatan pernikahan dan kemungkinan nggak akan pernah ada ikatan pernikahan juga kalau semuanya masih kayak gini. Tapi aku harus pindah ke mana?" Tanya Aurora yang saat ini benar-benar sangat bingung.
Sebenarnya Aurora juga sedikit kecewa dengan apa yang terjadi di sini karena hampir semuanya tidak sesuai dengan ekspektasi yang pernah ia pikirkan ya meskipun ada yang sesuai tapi banyak yang tidak sesuainya lagi pula seharusnya ia tidak boleh berprasangka buruk kepada Galaksi dan tidak boleh menyalahkan Lola juga Karena sekarang Lola sudah bahagia dengan Angkasa. Masalah Galaksi masih memiliki rasa kepada Lola itu merupakan masalah dari Galaksi yang tidak ada hubungannya dengan Lola karena Lola sudah menganggap Galaksi pure sebagai teman saja. Aurora sangat tahu dengan hal itu.
Karena sangat terlihat sekali jika Lola memperlakukan Galaksi meskipun memang terlampau dekat tapi Lola memang begitu anaknya kepada semua teman-teman lelaki yang sangat iya sayangi. Tentunya saya ini sebagai teman. Namun bagi Aurora hal itu berbeda, apa yang dilakukan Galaksi kepada Lola itu menurutnya terlalu berlebihan dan hal itu bisa menandakan bahwa Galaksi masih menyimpan rasa kepada Lola sampai saat ini. Padahal sudah dipikirkan kembali ia dan Galaksi sudah berpacaran cukup lama tapi ternyata dirinya tidak bisa membuat Galaksi melupakan Lola yang merupakan cinta pertama dari Galaksi.
First love never die, kayaknya itu beneran ada ya? Buktinya sekarang aku melihat sendiri dan itu terjadi ke kamu Galaksi. Kayaknya cinta kamu kalau nggak akan pernah habis dan selalu ada tempat di hati kamu untuk Lola. meskipun kamu sendiri sudah punya aku dan kamu sendiri pun juga tahu bahwa Lola sudah memiliki Angkasa. Tapi ya sekali lagi first love never die. Batin Aurora.
Andra sedang berjalan untuk mencari Raisa karena dirinya ada yang perlu dibahas dengan Raisa. Namun saat di depan taman ia melihat ada Aurora duduk sendirian di sana Padahal tadi teman-temannya ada di kantin dan mereka semua sedang makan bahkan Galaksi juga ada di sana. Tapi kenapa sekarang Aurora malah ada di sini? Andra jadi berpikiran apakah Galaksi dan Aurora sedang bertengkar? Karena tadi Galaksi sama sekali tidak mencari keberadaan dari Aurora.
"Aurora, lo ada di sini? Ngapain sendirian aja panas-panasan lagi. Yang lainnya pada di kantin loh nggak mau gabung sama mereka?" Tanya Andra yang sekarang ini datang menyapa Aurora membuat Aurora menatapnya sembari tersenyum. Kemudian ia menggelengkan kepala baru berbicara kepada Andra.
"Nggak Andra, soalnya rora lagi mau cari udara segar aja di sini. Enggak kok ini nggak terlalu panas lagi pula kan ada pohon-pohon di atas. Andra sendiri nggak gabung sama yang lainnya di kantin?" Tanya Aurora karena melihat anda ada di sini dan tidak ada di kantin. Andra memutuskan untuk duduk di kursi panjang yang juga diduduki oleh Aurora itu karena Ia memutuskan untuk berbicara sebentar dengan Aurora. Mencari Raisa pun juga belum ketemu dan Ia memutuskan untuk istirahat sebentar karena sepertinya hal itu bisa dibicarakan nanti setelah ia istirahat dan kembali mencari Raisa yang antara di mana.
"Gue lagi nyari Raisa soalnya ada yang mau diomongin gitu." Ujar Andra.
"Cie Andra, mau ngomong apa nih sama Raisa?" Tanya Aurora yang membuat Andra kini langsung tertawa entah ia salting atau bagaimana aura pun juga tidak tahu. Tapi sekarang ini Andra menggelengkan kepalanya tanda bahwa ia tidak akan mengatakan hal yang dimaksudkan oleh Aurora. Karena dirinya memang hanya ingin membicarakan tentang tugas mereka di BEM.
"Apaan deh Aurora, nggak usah mikir macam-macam deh karena gue cuman mau ngobrolin tentang tugas BEM sama Raisa. Tapi nggak tahu deh si Raisa ke mana karena gue telepon pun juga nggak diangkat-angkat dari tadi." Ujar Andra.
"Coba telepon teman dekatnya deh kali aja Raisa lagi sama teman dekatnya kan? Tapi nyambung nggak teleponnya?" Tanya Aurora yang memberi saran.
"Iya juga sih nanti gue bakalan telepon temennya dia deh, masalahnya nggak nyambung makanya gue sedikit khawatir deh sama dia nanti dia kayak waktu itu lagi ketabrakan dan gue nggak tahu." Ujar Andra dan Raisa kini yang gantian tersenyum karena ia sangat gemas dengan tingkah Andra kepada Raisa.
"Pokoknya kalian berdua itu benar-benar cocok banget deh. nggak ada duanya di fakultas ekonomi dan bisnis ini kecuali yang bisa ngalahin kalian berdua tuh Lola sama Angkasa." Ujar Aurora yang memikirkan couple goals di fakultas ekonomi dan bisnis ini dan yang ia pikirkan adalah dua pasangan itu.
"Eh jangan lupa dong sama Galaksi dan Aurora karena itu juga couple goals loh di sini. Lo sama Galaksi itu juga jadi pembicara anak-anak anak kalau kemarin karena emang yang pertama mereka kaget Galaksi udah kembali dan yang kedua lebih yakin lagi karena Galaksi balik sama cewek cantiknya ini. Eh Galaksi nggak ada di sini kan takut ditimpuk gue karena udah muji lo cantik hahaha." Ujar Andra yang membuat Aurora kini ikutan tertawa karena Andra sangatlah lucu. Namun tawa Aurora ini terasa sangat hambar bagi Aurora karena ini tawa palsunya.
Andra nggak tau aja kalau sampai sekarang Galaksi sepertinya masih suka sama Lola dan Aurora nggak tahu apakah Aurora ini nantinya bisa selamanya sama Galaksi atau enggak. Karena bisa aja kalau Galaksi sewaktu-waktu bakalan buang Aurora karena ya memang Aurora nggak seberapa itu buat diperjuangkan dan ya begitulah. Aurora rasa kalau Aurora dan Galaksi nggak akan bisa jadi couple goals di fakultas ekonomi dan bisnis ini karena kita nggak cocok. Meskipun banyak yang melihat kalau hubungan Galaksi dan Aurora ini baik-baik aja tapi Aurora ngerasa kalau ini sedang tidak baik-baik saja. Batin Aurora sekarang ini.
"Bentar ya Aurora gue mau nelpon temennya Raisa nih kali aja kan Raisa lagi ada sama dia." ujar Andra dan Aurora pun mengangguk kini Anda terlihat berbicara dengan seseorang di telepon tersebut dan setelah ia berbicara dirinya pun langsung menemui Aurora lagi untuk berpamitan kepada Aurora.
"Gimana Andra? Raisa nya udah ketemu?" Tanya Aurora dan Andra mengangguk. Andra mengatakan bahwa ternyata Raisa bersama temannya dan hp-nya tidak bisa dihubungi karena hp-nya mati dan tidak membawa powerbank.
"Kalo gitu gue ke Raisa dulu ya Aurora. Kalau ada apa-apa lu bisa call me ya." Ujar Andra dan Aurora mengangguk, kini Andra sudah pergi dari sana.