Digo membelai kepala Sisi yang ada di dadanya. "Nggak akan," ujarnya. "Saya sedih, Saski juga. Rasanya sakit. d**a saya sesak." Digo terdiam, memandangi wajah wanita pujaannya yang tengah menunduk itu. Digo kembali membelai kepalanya. "Aku juga sakit. Aku sedih karena nggak bisa deket sama kalian," katanya. "Jangan kayak gitu lagi. Kamu boleh marah-marah dan mukulin aku. Tapi jangan minta aku jauhi kamu sama Saski." Sisi mengangguk otomatis. Dia mendongak ke arah Digo. "Iya," katanya. "Kamu nggak tau gimana rasanya antara sini..." Digo menunjuk ke dadanya. "Sama sini nggak sinkron," lanjutnya sambil menunjuk pelipisnya. "Dalam hati aku pengen ketemu kalian. Tapi di satu sisi aku nggak mau mengabaikan permintaan kamu." Sisi kembali mengangguk. "Saya yang salah," katanya lirih, penuh r