Digo mematung, berdiri tegak tanpa bergerak sama sekali. Matanya terpaku menatap sebuah nisan bertuliskan nama Andra di hadapannya. Mata pria itu tampak merah dan basah. Hatinya dirundung duka ketika melihat tanah yang ditumbuhi oleh rerumputan di bawah nisan tersebut. Lima tahun sudah berlalu namun Digo baru menyadari keberadaan orang yang telah terkubur di bawah nisan tersebut. Lima tahun orang itu tidak diketahui keberadaannya dan juga kematiannya. Karena kecelakaan itu, bukan cuma merenggut nyawanya, hidupnya namun juga keluarganya. Dan Digo benar-benar bersalah atas hal tersebut. Kalau saja diberi kesempatan untuk menukar hidupnya, Digo pasti mau menukarkan nyawanya agar orang itu bisa hidup kembali. Namun saat teringat akan Siera dan juga Saski, jiwa egoisnya jadi muncul kembali.