Chapter 42 : Pembalasan

3098 Words

Siera terduduk lemas di bangku ruang tunggu rumah sakit. Pikirannya yang kosong serta badannya yang lemah membuat wanita itu tidak dapat melakukan apa-apa lagi. Siera tidak tahu lagi harus bagaimana. Semua cara sudah dia lakukan. Dia dan Digo sudah mencari sampai ke seluruh rumah sakit di Bogor tapi mereka tidak menemukan golongan darah yang sama dengan Saski. San saat ini kondisi anak itu sudah kritis. Saski harus segera mendapatkan transfuse sementara tidak ada orang yang bisa menolongnya. Lagi, entah sudah keberapa kalinya Siera menjatuhkan air matanya saat memikirkan putrinya yang malang. Tenaganya sudah terkuras habis, juga air matanya. Saat ini dia hanya bisa menunggu Digo yang sedang mengusahakan kesembuhan putrinya. “Siera!” Saat mendengar suara Digo memanggilnya, wanita itu se

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD