Baru saja membuka kedua matanya, Anna sudah dikejutkan dengan Arche yang sedang menopang kepalanya, dengan tubuh yang menyamping sambil tersenyum ke arahnya. Gila! Anna mengusap kedua matanya berkali-kali sampai pedas sendiri. Ternyata, memang itu adalah Arche. Bukan bayangan ataupun halusinasinya. Plaak! Arche membelalakkan matanya terkejut, ketika tiba-tiba saja dia ditampar dengan keras oleh Anna. Padahal, dia hanya diam saja dan tidak melakukan apapun pada gadis itu. "Kenapa kau menamparku?!" pekik Arche sambil memegangi pipinya yang pasti sudah memerah, bekas tangan Anna. "B—bagaimana caranya kau bisa masuk ke kamarku hah?! Aku sudah mengunci semua pintu!" "Aku punya kunci cadangan." jawab pria itu jujur. Tentu saja, dia bukan jin yang bisa menyelinap masuk tanpa kunci. "Kunci