Taruhan

1302 Words

"Bagaimana jika kita bertaruh saja?" Usul Arche. Anna yang sedang duduk santai menikmati keindahan pagi hari di tengah hutan, mendadak hilang moodnya karena suara Arche yang menyapa rungunya. Benar-benar langsung merubah ekspresi wajahnya yang semula senang menjadi kesal. Dia bahkan kehilangan selera untuk menikmati roti bakar buatannya sendiri. Ya, sendiri dan dia nikmati sendiri seharusnya. Tapi tidak jadi, karena mendadak perutnya terasa sangat kenyang. "Hei, gadis kurus. Kau mendengar aku berbicara kan?" Anna menoleh dan melototkan kedua matanya. Menatap Arche kesal dan rasa ingin mencekik lehernya semakin menjadi-jadi. "Jangan bilang kau mendadak bisu juga," Anna beranjak dari duduknya dan menghampiri Arche yang sedang berdiri, tepat di depan pintu. "Apa kau bilang tadi?!" "Ka

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD