Anna dan Steven kembali bertemu di kafe yang sama dengan dua hari yang lalu. Pertemuan mereka kali ini untuk membahas soal tawaran atau ajakan kerjasama Anna pada Steven. Anna menyandarkan punggungnya, menunggu Steven yang masih sibuk dengan ponselnya. Gadis itu mulai bosan, dan akhirnya mendengus kesal. Hal itu membuat Steven langsung menoleh dan meletakkan ponselnya di atas meja. "Akhirnya kau bisa melepaskan ponsel laknat itu juga." sindir Anna. "Maaf, ada pesan penting yang harus ku balas." sahut Steven. Anna menghela napas pelan, lalu menyodorkan sebuah map berisi surat perjanjian kontrak kerjasama antar keduanya. Steven bersedia menjadi kekasih pura-puranya, dan tentu saja itu sama sekali tidak gratis. Pria itu sudah terlahir kaya, jadi tidak akan menerima bayaran berupa uang.