Be Your Submissive, Miss?

572 Words
Andrew membawa sebuah nampan yang berisi secangkir capuchino, mengetuk pintu dan memasuki sebuah ruangan ketika sang pemiliknya menyuruhnya masuk. Wanita cantik dengan dress hitam setinggi lutut tersebut tengah berkutat dengan kertas dan laptop, seperti biasa bibir merah merona senada dengan warna cat kukunya. Rambut pirang bergelombang terkuncir rapi sehingga membuat leher jenjangnya tereskpos sempurna. Andrew berusaha menegak salivanya sendiri dengan susah payah, kedua mata dengan bulu mata lentik itu melirik sekilas kearah Andrew. Menggigit bibir bawahnya sendiri lalu mengambil secangkir kopi yang dibawa Andrew tadi. Daisy menyeruput kopinya, manis dan kental sungguh ia sangat menyukai rasanya. Cream capuchino terlihat sedikit menempel dibibir seksi itu, pandangan Andrew mulai lapar, ingin melumat kembali dan menyelesaikan malam yang tertunda. "Miss?" Panggil Andrew. "Hm?" Daisy melihat pria itu masih berdiri disampingnya. "May i f*ck you on this desk?" Kedua bola mata Daisy hampir keluar dari tempatnya, pagi ini sepertinya ia baru saja terkena sambaran petir dan membuat debaran jantung dan otaknya bekerja secara ekstra. Pria itu mengatakannya dengan frontal, tidak ada basa-basi dan terlalu jujur jika Daisy nilai. "Apa maksudmu Andrew?" "Aku ingin menyelesaikan malam itu." Jawabnya polos, Daisy hampir tertawa jika saja ia tidak dapat menahan tawanya. "Malam itu adalah ketidaksengajaan Andrew..." ujar Daisy sambil nelanjutkan pekerjaannya meski otaknya kini tak dapat fokus pada apa yang tengah dikerjakannya, terlihat sekali jika jemarinya bergetar memegang pena. Sial! Mengapa jadi seperti ini... batin Daisy. "Ketidaksengajaan tapi kau terlihat begitu menikmatinya..." sindir Andrew, Daisy mengepalkan kedua tangannya, bocah ingusan itu sepertinya mulai berani menantangnya. Sejujurnya Daisy tidak pernah berminat pada pria yang jauh lebih muda darinya, tapi sepertinya Andrew adalah pengecualian. Wanita itu berdiri dari duduknya, berbalik badan hingga bongkahan b****g padat miliknya menyentuh pinggiran meja. "Kemarilah!" Titah Daisy, Andrew yang masih merasa penasaran mengikuti perintah wanita itu dan mengikuti petunjuk jarinya untuk berdiri tepat dihadapan Daisy. Rasa penasaran kepada wanita itu semenjak Daisy menciumnya didepan Mr. Osborn membawanya sampai sejauh ini, dapatkah ia bercinta dengan Daisy? Daisy duduk diatas meja, membuka kedua kakinya dengan lebar sehingga membuat dalaman berenda berwarna putih tersebut terihat jelas, dan sebuah belahan dari dalaman tersebut mampu membuat jakun Andrew naik-turun. Jemari lentik itu menarik dasi Andrew agar mendekat kepadanya, celana kerja berbahan katun yang dikenakan oleh Andrew sangat menempel pada s**********n Daisy, wanita itu sedikit mendesah ketika resleting pria itu menyentuh miliknya, desahan yang menggoda Andrew yang kedua tangannya mulai meraba pinggulnya. "Kau tidak akan bisa mengimbangi permainanku, Andrew..." bisik Daisy seraya mendesah ditelinga Andrew masih menarik dasi pria itu. "Then tell me!" Ujar Andrew, suaranya terdengar melemah dan kedua matanya terlihat sayu. Daisy menyeringai... "Don't!" Satu jari telunjuk Daisy menutup bibir pria itu, wajah tampan itu ternyata dihiasi sedikit bulu halus, Daisy tidak menyangka bahwa pria itu memiliki brewok. Dengan gerakan tiba-tiba Andrew meraup bibir Daisy dengan sangat brutal, ia bahkan meremas tubuh Daisy seolah dirinya tengah terbakar api gairah. Daisy mendorong d**a Andrew, pria itu terlalu terburu-buru. Daisy dapat menebak bahwa Andrew sebelumnya belum pernah melakukan itu. "Stop it Andrew! Kau merusak riasanku." Protes Daisy, pria itu berhenti dengan nafas tersengal seraya menatap Daisy dengan intens. "That's not how it works, Andrew..." Daisy mendorong tubuh tegap itu dan turun dari meja, berjalan keluar dari ruangannya dan meninggalkan Andrew yang terlihat mematung seorang diri. Pria muda itu tengah dilanda gairah, Daisy dapat melihat bola mata hitam pekat yang mulai lemah. Seolah ia menginginkan belaian dirinya dan memasukan kejantanannya dengan cepat, tapi bukan begitu cara bekerja Daisy. She likes play a game...
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD