Part 238

1078 Words

Xi Yun mengertakkan gigi dan menahan penghinaan. Dia tidak ingin memohon belas kasihan. Dia bertekad untuk menang. Bahkan jika dia memintanya, dia tidak akan membiarkannya pergi. Ciuman lembut Kaisar jatuh ke tubuhnya. Dia belum pernah begitu bersemangat sebelumnya. Ini adalah pertama kalinya dia begitu terpesona oleh seorang wanita. Dia berharap bisa menyatukan diri ke dalam darah dan dagingnya sendiri seumur hidup. “Liufei, lihat aku.” Kaisar menarik kakinya menjauh. Darah di sekujur tubuhnya menuntutnya. Tangan Xi Yun telah dibebaskan. Dia tidak tahu kapan dia mencabut jepit rambut giok di kepalanya. Dia tidak menjawabnya, tapi menempelkan ujung jepit rambut giok ke tenggorokannya. Kaisar menatapnya dengan linglung, hanya merasakan seribu anak panah menembus jantungnya menembus selu

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD