Jenggala bingung menghadapi perubahan emosi Sembagi. Sepanjang dia mengenal Sembagi lima tahun lalu, perempuan itu bisa dibilang sangat pandai mengontrol emosi, selalu tenang dalam menghadapi persoalan apa pun dan tentunya memiliki tingkat kesopanan di atas rata-rata. Dia sama sekali tidak menyangka Sembagi yang kini sedang mengamuk di dalam sana adalah Sembagi yang pernah dikenalnya selama dua tahun. Ketika suasana di dalam rumah Sembagi sedang tidak kondusif, ponsel Jenggala bergetar. Sebenarnya dia masih ingin menyaksikan aksi Sembagi selanjutnya. Namun melihat nama Raka yang tampil di layar ponsel, dia bergegas keluar rumah dan berjalan menuju mobilnya sebelum menerima panggilan telepon tersebut. “Gimana, Ka? Ada informasi tambahan?” tanya Jenggala begitu menerima panggilan telepon