23. Calon Adik Ipar

2338 Words

“Makannya pelan-pelan aja, Pak ...” Aku agak gemas melihat Pak Dipta yang makan agak buru-buru sampai bibirnya terlihat sedikit belepotan. Aku mengambil tisu, dan Pak Dipta langsung menerimanya. “Ini karena saya terlalu excited kamu masakin.” “Padahal cuma nasi goreng telur. Enggak ada yang istimewa.” Pak Dipta melirikku, “Semua tentang kamu itu istimewa, Rin.” “Saya enggak mempan dengan gombalan seperti itu.” Pak Dipta tertawa pelan, lalu dia melanjutkan makan nasi goreng buatanku yang tinggal sedikit lagi habis. Malam ini Pak Dipta akan terbang ke Jepang, dan dia memintaku untuk mengantarkannya ke bandara. Dia menjemputku ke jalan sepi dekat kos, setelah sorenya dia juga memintaku memasak untuknya. Karena aku sedang tidak memiliki banyak bahan, pun dapur umum di kos peralatanny

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD