Pagi ini suasana sedikit pilu. Pasalnya, aku harus pamit ke bunda untuk kembali ke Kuala Lumpur. Untungnya bunda tidak bersikap berat hati. Sehingga kepulangan kami tidak menjadi beban bagiku ataupun beliau. "Jaga diri kamu di sana. Jangan sampai kelelahan." "Bunda juga. Jangan terlalu capek ngerjain orderan kuenya." "Kan sekarang udah ada empat karyawan. Jadi bunda tinggal tunjuk," sambung Mirza yang juga mengantarkanku sampai ke bandara. Aku memeluk adikku itu lantas juga sedikit memberinya nasehat, "Jaga bunda. Jangan pulang terlalu malem." "Ok." "Bunda, Mirza, kami berangkat dulu." Itu Calvin yang berpamitan. Tak lupa salim dengan bunda dan pelukan hangat ke Mirza. Troli berjalan terus hingga ke lounge. Aku melambaikan tangan pada keduanya untuk yang ter