"Alana mau makan bubur kayak punya mama, pa?" cicit Alana ragu.
Sebenarnya gadis kecil itu tidak benar-benar menginginkan buburnya, tapi perhatian ayahnya. Alana cemburu dan menginginkan hal yang sama dengan ibu tirinya.
"Papa ingat Alana tidak pernah suka dengan bubur, bahkan saat sakit Alana juga tidak mau makan. Jadi papa hanya memasak sedikit, dan ini untuk mama yang sakit," ujar Regan menjelaskan.
Wajah gadis kecil itu seperti layu mendengar jawaban ayahnya yang mengecewakan. Wajahnya menunduk menatap lantai. Namun, kecemburuan sepertinya sudah memasukinya terlalu dalam.
"Tapi Alana juga mau ...."
Regan menghela nafasnya seraya menatap Alana dengan tatapan yang sulit diartikan. "Baiklah, papa akan membuatnya untuk Alana, tapi setelah mama makan dan menghabiskan makanannya."
