Waktu sudah menunjukkan pukul lima sore dan motor Amanda yang kini tengah dikendarai Jonas, berhenti di depan halaman rumah orang tua Amanda. “Kak Amanda.” Disa yang tengah bersantai di teras rumah, memerhatikan motor matic itu. Disa memerhatikan pria yang duduk di bagian depan yang kepalanya masih tertutup helm dan wajahnya tertutup masker. Amanda turun dari motor bersama Syarief dalam gendongan, sementara Jonas baru saja melepas helmnya dan meletakkan helm yang baru ia beli itu di atas kaca spion, Perlahan, ia turun dari motor dan berjalan menghampiri Disa. Amanda sendiri sudah masuk ke dalam rumah terlebih dahulu. “Hai Disa, apa kabar?” Jonas melepas helmnya, mengulurkan tangan ke arah Disa seraya tersenyum manis. Disa seketika terbelalak. Bola matanya bulat sempurna seakan hendak