Prolog

678 Words
Gadis kecil yang masih berusia tiga tahun itu berlari an kesana kemari, mengelilingi taman bunga yang ada di halaman rumahnya “ anak Ayah jangan lari-lari terus, nanti jatuh” kata sang ayah, sambil menangkap badan mungil putri nya. Dalam gendongan Ayahnya balita itu terus meronta ingin turun dari gendongan ayahnya, sang ayah pun melepas kembali putri kecil nya. Membiarkannya terus berlarian kesana kemari dengan tawa riang yang menggemaskan. “ biarkan saja dia lari sesuka hati nya” Ucap seorang lelaki paruh baya dari balik punggung Bayu “ Bapak.., kapan datang?” ucap Bayu terkejut dengan binar bahagia menyambut ke datangan orang tua nya “ Baru saja nak, bapak ingin lihat cucu kesayangan bapak yang cantik ini “ sambil mencubit pipi gembul Ayunda kecil. “ ayo pak kita masuk dulu kedalam” “ sebenarnya ada yang ingin bapak katakan, kita duduk saja di bangku situ” sambil menunjuk sebuah bangku panjang di bawah pohon yang rindang, mereka pun duduk sambil melihat pola tingkah lucu Ayunda yang berlarian. “ kelak ayunda akan menjadi anak yang luar biasa” beliau menjeda kalimatnya, menunggu respon apa yang dikatakan Bayu anak nya. “ iya Pak, Ayunda memang anak luar biasa, lihat saja tingkah nya itu sangat lucu” kata Bayu dengan senyum halus nya, melihat tingkah lucu anaknya itu ia sangat bersyukur diberikan gadis cantik oleh Yang Maha Kuasa. Buah hati nya bersama Mutia. Gadis kecil itu sangat mirip dengan Ibunya,berkulit putih kuning langsat, rambut lebat bergelombang, bibir mungil dan hidung kecil mancung. Namun kebahagiaannya seakan berkurang ketika menyadari Mutia telah pergi untuk selamanya, suatu kecelakaan beruntun yang terjadi satu tahun silam ketika mereka hendak berlibur, yang merenggut nyawa Mutia, Mutia tidak dapat terselamatkan, ia menghembuskan nafasnya yang terakhir di rumah sakit. “ jaga anak kita Mas” kata terakhir yang di ucapkan Mutia yang selalu terngiang di benaknya. “ bukan itu maksud bapak nak” beliau menjeda kalimatnya lagi. “ maksud bapak?” tanya Bayu penasaran. “gadis kecil itu lah yang akan menyatukan kembali Diamond hitam dan putih, ia ditakdirkan menjadi keturunan satu-satunya yang dapat menyatukan Diamond milik keluarga kita, tidak ada seorang pun lagi yang akan merebut dan memanfaatkan Diamond itu untuk hal yang tidak baik. Suatu saat ketika dia beranjak dewasa dia akan memiliki kehebatan yang tidak dimiliki orang normal biasanya. “ a-apa ??” Bayu terkejut dengan penjelasan Bapaknya “kamu tidak perlu khawatir, sudah bapak bilang, ia menjadi anak yang tangguh, dan juga akan menyatukan keluarga kita seutuhnya.” Bayu masih dalam kebingungan mendengar penuturan bapaknya tentang Ayunda, ia khawatir sesuatu hal akan menimpa Ayunda kelak, ia pun takut kehilangan Ayunda seperti ia kehilangan Mutia, ia tidak ingin hal itu terjadi, ia pun tidak bisa membayangkan apabila waktu itu terjadi, kehilangan orang-orang yang sangat ia cintai sangat membuatnya terpukul entah seperti apa kelak, bagaimana hari-hari yang akan dilalui Ayunda nanti apakah ia bisa seriang ini. Pikiran Bayu mulai berkecamuk, ia tidak ingin melihat anaknya menjadi sengsara dengan beban yang harus ia pikul kelak demi menyatukan kembali Diamond hitam dan putih milik keluarga Barata. “tenang semua akan baik-baik saja, cukup do’akan yang terbaik buat Ayunda” ucap pak wahyu Barata. “ apa Ayunda sanggup pak? Dia masih kecil”jawab Bayu sendu “belum sekarang Bayu, tunggu saat nya tiba, tenang lah semua akan baik-baik saja” pak Wahyu dapat melihat raut kekhawatiran anak nya tentang masa depan cucunya kelak, namun ia yakin dengan perantara Ayunda lah keluarga nya akan kembali bersatu dan damai tentram. Diamond hitam dan putih adalah sepasang berlian milik keluarga Barata, tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan Diamond hitam dan putih tersebut, namun kehebatannya di incar oleh beberapa orang yang mengetahui keberadaannya. Suatu ketika berlian Hitam itu pun jatuh ke tangan orang yang salah, agar berlian putih satu nya aman, pak wahyu menyimpan nya di tempat yang tidak seorang pun mengetahui nya. Dan pak Wahyu yakin suatu saat salah satu keturunan nya dapat menyatukan kembali diamond tersebut. “ bapak yakin Ayunda mampu nak, ia satu-satunya keturunan Barata asli darah pribumi.” Dengan menepuk pundak anaknya, Pak Wahyu menenangkan Bayu agar ia lebih tenang.
Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD