Esok hari, Skyla keluar daRi apartemennya dan Menuju Lift, Ia Akan membeli sesuatu yang bisa ia masak siang nanti, Semenjak Semalam Skyla mulai banyak Diam dan tak mengatakan apapun setelah tau Jika Ben hanya mempermainkannya, apalagi mengganggu Ben, ia sudah tak memiliki tenaga untuk bertengkar dengan pria itu.
Ketika Hendak masuk kedalam Lift terbuka, Genggaman tangan seseorang Mengejutkannya, Ternyata Ben, Siapa lagi yang akan menganggunya, Jika bukan Pria ini, Ben menggenggam tangan Skyla dan masuk bersama ke dalam lift.
Skyla melepaskan genggaman tangan Ben dengan kasar.
Ben mengerti jika Skyla cemburu dengan kejadian semalam.
Suasana di dalam Lift pun Menjadi Sepi, Tak ada pertengkaran, tak ada Keributan. Ben sedang tak ingin bertengkar, Begitu pun Skyla yang sangat malas melihat Pria yang kini sedang berdiri gagah di sampingnya.
Ting...
Lift terbuka ketika sampai Di Lobby, Skyla hendak berjalan Berlawanan arah denGan Ben, langkah kakinya pun terhenti ketika Ben mengatakan sesuatu.
"Temani aku ke kantor" Ucap Ben dengan melihat Wajah Skyla.
"Aku tak mau"
"Berarti kau minta ku paksa" Ben menggendong Skyla Ala Bridal Style,
"Lepaskan aku, Lepaskan" Skyla mengamuk dalam gendongan Ben tapi itu tak mengurungkan niat Ben untuk membawa Skyla masuk kedalam mobil yang sudah terparkir di depan Apartemen, semua mata tertuju pada mereka berdua, Semua orang yang berjalan melewatinya Menundukkan kepala Hormat,
"Semua orang melihat kita" Ucap Skyla kesal.
Seorang supir membuka Pintu Mobil, Ben lalu memaksa Skyla masuk kedalam Mobil.
Supir pribadi Ben pun melajukan Mobil meninggalkan gedung apartemen.
"Turunkan aku Bodoh, Kau selalu saja berbuat seenak Jidatmu" Ucap Skyla kesal.
"Apa kau tak mau menurunkanku? Aku akan melompat dari Mobil ini" Ucap Skyla, Tapi Ben masih tak perduli.
"Aku akan membuka Pintu mobil ini dan Melompat" Sambung Skyla tapi Ben masih tak bergeming.
Skyla makin kesal.
"Diamlah Sky, apa yang sedang kau lakukan?" Ben menggeleng.
"Seharusnya yang bertanya aku, Benedict, apa yang sedang kamu lakukan? Siang nanti aku mengundang seseorang untuk makan siang, aku harus belanja dan bersiap" Ucap Skyla.
"Kau mengundang seseorang itu di Apartemenku, bukan di Apartemenmu, aku yang akan memutuskan siapa yang bisa datang an pergi dari APARTEMENKU" Ucap Ben menekankan kata Apartemen.
"Kau apa apaan Ben, jangan memancingku"
"Kau mengundang seseorang datang dan kau mau merepotkan dirimu, aku yang hanya memintamu menemaniku ke Kantor, salah, aku memang serba salah" ucap Ben.
Kenapa jadi Ben yang ngambekkan? Aneh.
"Bukan gitu Ben, aku hanya__"
"Diamlah, kita sudah sampai" Ucap Ben.
"Supirmu akan membawaku kembali ke Apartemen, bukan?"
"Kau harus menemaniku sampai Pulang nanti" Ucap Ben.
"Ben, aku__"
"Diamlah Skyla" Ben lalu berjalan Memasuki Gedung Perusahaannya, Semua karyawan menundukkan kepala tanda hormat mereka pada CEO, Skyla hanya mengikuti Ben dari Belakang, Ia Persis sebagai seorang asisten.
Semua mata tertuju pada Skyla dengan penampilan asal asalan, Rambutnya pun masih Tergulung Asal di atas kepalanya, semuanya berantakan, Skyla Begitu malu dengan pandangan semua orang padanya, Skyla Memonyongkan Bibir pada Ben yang kini berjalan di Hadapannya.
Ben Benar benar menyebalkan, selalu saja melakukan semuanya seenak Jidatnya.
Ben tersenyum mendengar Skyka Bergumam sendirian, Beberapa karyawan mengantar Ben dan skyla sampai di depan Lift pribadi Milik Ben.
Skyla melihat sekilas Lift yang berada agak jauh dari Lift yang kini sedang di depannya.
Ternyata begini Pekerjaan seorang Milliader, semua orang menganggapnya Tuhan, Menunduk dan Hormat padanya.
Ketika masuk kedalam Lift pun, Beberapa karyawan yang mengantarnya Menundukkan kepala, benar benar di Luar dugaan Skyla.
"Kenapa kau mengangguk?" Tanya Ben.
"Jadi begini pekerjaanmu?" Tanya Skyla.
"Ada apa dengan pekerjaanku?"
"Ga ada apa apa"
"Terus ekspresimu?"
"Aku hanya takjub, ternyata beginilah Keseharian Sang Milliader" Ucap Skyla menyinggung.
"Diamlah" Ucap Ben.
"Kenapa aku harus diam? Aku kan Punya Mulut"
"Tapi Kau sangat berisik"
"Itu salahmu karena membawaku kemari"
"Ya ya ya... Aku memang salah telah membawamu kemari"
"Sekarang, kau bisa kan menyuruh Supirmu membawaku Pulang?"
"Aku sudah bilang, kau akan Pulang jika aku pun pulang kantor nanti" Ucap Ben.
Tak ada gunanya Meminta Si Arogan ini Untuk menyuruh supir Membawa Skyla pulang, buang buang Energi.
Ting..
Lift terbuka.
Beberapa orang Menundukkan Kepala melihat Ben.
Ben berjalan keluar dari Lift di Ikuti Skyla dengan beberapa orang Yang tadi menunggunya Di depan Lift.
Kedua orang membuka Pintu Besar dan semuanya menundukkan kepala.
Skyla bingung sebenarnya apa yang telah ia lakukan Di sini, Banyak orang yang memicingkan mata padanya, Karena penampilannya yang acak acakkan.
"Silahkan duduk" Perintah Ben.
Semuanya pun duduk, Skyla berdiri di depan Semua Pria berjas, yang kini bersiap mengadakan Rapat.
"Bawa satu kursi kemari" Perintah Ben.
Salah satu karyawan pun membawa kursi di Samping Ben.
"Duduklah Sky" Ucap Ben. Skyla pun duduk di samping Ben. Berbeda dengan Para Sekretaris Yang kini sedang duduk di Pojokan Aula rapat ini.
Skyla bingung harus Menanggapi situasi ini seperti apa, karena semua ini benar benar memalukan, Karena penampilannya tak sesuai dengan tempatnya kini.
"Silahkan Mulai" Perintah Ben.
Seseorang pun memprentasikan gambar lewat layar, Ben Fokus menatap kedepan. Skyla menggaruk rambutnya karena bosan.
"Aku lapar Ben, aku belum sarapan" Ucap Skyla dengan Berbisik, tapi Ben tak memperdulikannya, Ben hanya Menatap kedepan tanpa menoleh ke arah Skyla.
Dasar Bastard
Satu jam kemudian benar benar menguras Energi, Skyla dalam keadaan lapar, Acak acakkan, Ia harus menemani Ben rapat.
Semua dewan direksi menundukkan kepala lalu berbondong bondong keluar dari aula rapat meninggalkan Ben dan Skyla yang masih duduk.
"Aku mau pulang" Ucap Skyla lalu beranjak dari duduknya.
"Pulanglah"
Skyla berbalik membelalak tak percaya.
"Aku tetap disini di tempat ini karena tak mau mempermalukanmu, setelah selesai rapat kau malah mengatakan itu tanpa berterima kasih? Apa kau pria setega itu? Setelah berbuat seenaknya, malah mengusir orang seperti ini"
"Sejak pagi juga kau sudah mempermalukanku" ucap Ben masa bodo.
"Kau__"
"Sekarang silahkan pilih, ikut aku sarapan atau Pulang sendirian?"
"Aku akan Pulang sendirian, siapa juga yang akan makan bersama pria sepertimu"
"Jangan salah Sky, Sebagian besar wanita di luar sana Menginginkan makan bersamaku" ucap Ben dengan senyumnya.
Ben lagi laggi menggenggam tangannya erat membawanya keluar dari Aula.
Benar benar menyebalkan.. apapun yang di Katakan Ben benar benar seperti sihir bagi Skyla, Apapun yang dikatakan Dan di perintahkan Ben selalu ia lakukan walaupun Dengan penolakan.
Ben membawa Skyla Masuk kedalam lift, yang masih erat menggenggam Jari jemari Skyla.
"Kenapa asistenmu tak ikut masuk kedalam Lift ini?" Tanya skyla yang mulai Menjinak.
"Come on sky, ini adalah lift pribadiku, tak ada yang boleh masuk selain aku" ucap Ben.
"Terus aku?"
"Kau pengecualian"
Dalam hati Skyla senang mendengar jawaban Ben.
Ting...
Sampailah mereka di lobby kantor , mereka berjalan Berdampingan dengan genggaman kuat Ben, seakan Ia takut jika Skyla Lari dan pergi.
Tentu saja semua karyawan wanita Terkesima melihat Ketampanan Ben, ada yang sangat Iri melihat Skyla dengan genggaman kuat di tangannya, banyak yang berbisik karena penampilan aneh skyla, Para Karyawan yang melihat Ben langsung menundukkan kepala mereka Hormat.
"Kita tak makan di Kantin kantormu saja?" Tanya Skyla ketika Melihat Supir pribadi Ben membuka pintu mobil. Ben lalu melepas genggaman tangannya dan membantu skyla masuk kedalam Mobil dengan penampilan yang acak acakkan.
"Sampai disini saja Pedros, Aku akan Makan siang bersama wanita ini" ucap Ben kepada asistennya.
"Yes Sir.." Ucap Pedros dengan menundukkan kepala.
Ketika Ben berbalik dan hendak masuk kedalam mobil ia pun mengingat sesuatu
"Ped, Kosongkan jadwalku Siang ini" Ucap Ben.
"Iya Tuan" ucap Pedros kembali menundukkan kepala.
Di detik kemudian Ben masuk kedalam Mobil dan melihat wajah manyun Skyla,
Benar benar wanita aneh!
"Kenapa Lagi dengan wajahmu itu?" Tanya ben dengan menggeleng gelengkan kepalanya.
"Apa kau tak bekerja? Ini masih siang Tuan bastard, ada apa denganmu? Apa karena kau pemilik perusahaan jadi kau bisa seenaknya Pergi pergi di jam kerja seperti ini?"
Ben menepuk jidatnya Pelan karena Mendengar Wanita cerewet yang kini Duduk di sampingnya.
Memang kesalahan besar Ben telah mengajak wanita ini.
"Apa dalam sehari kau tak bisa diam?" Tanya Ben tanpa melihat ke arah Skyla.
"Aku tak akan pernah diam jika kau seperti ini, selalu saja berbuat seenak jidatmu"
"Diamlah Sky, jika kau tak mau aku makan, aku sedang lapar Skyla wanita ANEH" Ucap Ben Membuang wajahnya dan menekuri jalan tanpa melihat Skyla yang sudah diam.
#
Sampailah mereka di Sebuah restoran.
Seorang Waiter datang Membawakan daftar menu makanan dengan membungkukkan kepala.
Ben lalu memesannya sesekali melirik ke arah Skyla yang sedang menyusuri restoran ini dengan memutar kedua Bola matanya, Ben tersenyum lalu menggelengkan kepalanya pelan.
Skyla memang begitu suka makan jadi apappun yang di Pesan Ben sudah pasti akan ia sukai, Ben pun sengaja memesan makanan beberapa jenis karena tau Perut Skyla bagai karet.
Waiters itu Lalu berjalan memunggungi Skyla dan Ben.
"Heii kawan" Suara seseorang Membuat Ben dan Skyla berbalik.
Ben beranjak ketika melihat Pria berpostur Tinggi menjabat tangannya Tapi Skyla acuh.
"Tumben kau kemari sob?" Tanya Pria yang bernama Maries.
"Trus dia siapa?"
"Dia teman"
"Aku tak pernah melihatmu akrab apalagi melihatmu makan bersama seorang wanita, apa wanita ini pengecualian?" Bisik Maries yang samar samar di dengar Skyla.
"Kau bisa saja kawan"
"Bagaimana dengan proposalku? Apa kau menyetujuinya?"
"Aku belum memeriksanya, Herry yang mengambil alih semua proposal dari semua kalangan Perusahaan" ucap Ben.
"Benarkah? Terus bagaimana dengan Proyekmu Di New York?"
"Untung saja kau membahasnya, aku sampai Lupa jika besok itu Aku akan ke New york, Pedros sudah Membuat jadwal untukku" Ucap Ben.
"Ya sudah kawan, aku akan pergi, nikmati makanan kalian ya!" Ucap maries Yang menepuk pundak Ben.
Ben kembali duduk dan melihat ke arah Skyla yang sedang memainkan tangannya di atas Piring, menandakan jika Wanita ini sudah sangat lapar.
Tak lama kemudian beberapa pelayan resto Membawakan Makanan dan minuman pesanan Ben, Skyla Memainkan bola matanya mengedip ngedipkannya melihat makanan yang kini sudah tertata rapi di atas meja bundar.
Lalu bergantian melihat Ben.
"Ada apa Sky?" Tanya Ben.
"Kau memesan makanan ini semuanya untuk siapa?"
"Kamu"
"Aku?"
"Hmm kamu, Aku tak makan sebanyak ini"
"Tapi kamu bisa menghabiskannya, Bukan kah kamu rakus?" Tanya Ben.
Skyla Terkekeh pelan.
"Makan saja" Ujar Ben.