Chapter 57

1328 Words

Saat Aini membuka mata, Shen Mujin sudah duduk di samping ranjang sambil mengusap rambutnya. "Bangun, mandi lalu sarapan. Kita akan ke rumah besar." Aini yang tidur menyamping memperbaiki posisi menjadi telentang. Shen Mujin mengusap lembut kantung mata Aini yang bengkak. Mereka tidak dapat pergi ke rumah besar dengan mata bengkak Aini yang seperti ini. Hal ini akan membuat sang ibu khawatir lalu bertanya apa yang terjadi. Dia tidak ingin keluarganya tahu lebih dulu mengenai keluarga Aini. "Aku akan memberi kompres es batu agar tidak bengkak," ujar Shen Mujin. Aini diam. Dia terlihat sangat lesu. Matanya memerah lagi. "Apakah kita batalkan saja pergi ke rumah besar?" tanya Shen Mujin. Dia khawatir dengan wajah Aini. Aini menggeleng. "Sudah beberapa kali kau menolak pergi. Sekarang h

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD