aku benci pengkhianatan

1525 Words

Sempurna! Di saat pelembab bibir, Inara oleskan pada kedua bibirnya yang sebenarnya tanpa capek mengoles pelembab bibir, bibirnya tetap terlihat segar dan basah, tapi supaya penampilannya terlihat lebih segar, Inara memilih mengoleskannnya. Inara tersenyum melihat wajahnya yang sangat cerah saat ini, secerah cuaca yang ada di luar sana, sore ini. Drees lengan pendek, sepanjang lutut, membungkus tubuhnya yang mungil tapi berisi, dan perutnya yang super besar satu tahun yang lalu, kini sudah kembali datar dan bahkan langsing, berkat jamuan yang di buatkan oleh Bu Lina-nya. “Mbak, musim hujan gini, dalam sekejap, hari bisa cerah, dalam sekejap juga, hari bisa gelap. Ayo kita segera pergi?”Ucap suara itu hangat, itu suara milik Sekar yang sudah rapi juga dengan pakaian andalannya, baju ked

Free reading for new users
Scan code to download app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Writer
  • chap_listContents
  • likeADD