Untuk hari ini dan sejak 3 hari yang lalu, sumpah… Inara tidak suka melihat senyum yang ada di wajah Sekar, Bu Lina dan juga Fitri. Sumpah, Inara tidak suka. Sehingga Inara menatap tajam Sekar saat ini, tapi sialnya, orang yang Inara tatap tajam tetap tak menyurutkan senyum di wajah dan kedua bibirnya.
“Mau saya pecat, Sekar?”Ucap Inara tajam, baru lah Sekar menyurutkan dan melenyapkan senyumnya di kedua bibir dan wajahnya.
“Nggak mau, Mbak. Saya masih mau bahkan sampe mati mau kerja dan mengabdi sama Mbak Inara…”Ucap Sekar dengan nada dan raut seriusnya.
“Jangan kesal ya, Nak Inara. Maafkan ibu, adikmu Sekar dan Fitri, karena sudah buat Nak Inara merasa tak nyaman…”ucap Bu Lina, yang sudah merasa sadar, mereka tak seharusnya ya… memaksakan keinginan mereka pada Inara. Agar Inara….
“Sa
